Ahad 30 Sep 2018 06:30 WIB

Kementerian PUPR Segera Perbaiki Fasilitas Umum di Sulteng

Basuki belum menerima laporan langsung akibat gempa dan tsunami.

Rep: Bayu Adji/ Red: Muhammad Hafil
Foto udara kondisi kota Palu pascagempa dengan magnitudo 7,4 SR, Sabtu (29/9).
Foto: Antara/BNPB
Foto udara kondisi kota Palu pascagempa dengan magnitudo 7,4 SR, Sabtu (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menegaskan, kementeriannya siap bertanggung jawab memperbaiki fasilitas umum yang rusak akibat gempa dan tsunami yang terjadi di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Ia mengatakan, dirinya baru akan bertolak menuju lokasi pada Ahad (30/9).

"Yang jelas, sesuai dengan pengalaman, saya akan bertanggung jawab. Pertama akan membersihkan dan membangun fasilitas darurat, termasuk fasilitas umum, rumah sakit, sekolah, kalau ada (yang rusak)," kata dia di Semarang, Sabtu (29/9).

Basuki sendiri belum menerima langsung laporan akibat gempa dan tsunami yang terjadi. Ia mengatakan, saat ini pihaknya masih terus melakukan koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memantau kondisi terakhir di lapangan.

Ia menegaskan, Kementerian PUPR akan fokus untuk menangani sarana dan prasarana yang terdampak akibat gempa dan tsunami. "Saya kira ada beberapa jembatan, Jembatan Kuning itu. saya lihat di TV jembatannya ada yang runtuh di tengah Kabupaten Donggala," kata dia.

 

photo
Dampak gempa-tsunami di Palu dan Donggala.

Ia belum memastikan waktu yang diperlukan untuk melakukan perbaikan. Namun, kata dia, penanganan tak akan berbeda jauh dengan yang telah dilakukan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Basuki menjelaskan, pada penanganan pascagempa Lombok, Kementerian PUPR mendapat tugas memperbaiki fasilitas publik seperti rumah sakit, sekolah, masjid, pasar, dan rumah warga. Ia mengatakan, ada sekitar dari 1.300 fasilitas dan rumah yang terverifikasi mengalami kerusakan.

Dari angka itu, kata dia, Kementerian PUPR sudah memperbaiki sekitar 100 bangunan yang rusak berat dan 280 bangunan yang rusak ringan atau rusak sedang. Artinya, sudah ada sekitar 400 bangunan yang dari sekitar 700 unit fasilitas umum yang mengalami kerusakan. Menurut dia, perbaikan total ditarget memakan waktu satu tahun.

Sementara itu, untuk rumah yang mengalami kerusakan dana bantuan Rp 50 juta per rumah. Untuk perbaikan rumah, Basuki menargetkan akan selesai dalam enam bulan. 

"Saya kira penanganan (di Donggala dan Palu) akan sama. Mungkin nanti di Donggala ini, kita lihat. Tapi datanya belum masuk. Hari ini data masuk, saya besok ke sana meninjau," kata dia. 

photo
Kronologi gempa-tsunami di Palu dan Donggala.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement