Sabtu 29 Sep 2018 18:07 WIB

AirNav Naikkan Pangkat Mendiang Petugas ATC Palu

Agung memilih melepas pesawat terlebih dahulu baru memikirkan nasibnya.

Sejumlah kerusakan akibat gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah , Sabtu (29/9).
Foto: Antara/BNPB
Sejumlah kerusakan akibat gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah , Sabtu (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia menaikkan pangkat dua tingkat untuk personel pengatur lalu lintas udara (ATC) mendiang Anthonius Gunawan Agung. Agung diberi apresiasi atas dedikasinya bertugas meski berhadapan dengan gempa di Palu.

"Keluarga besar AirNav berduka atas berpulangnya almarhum Agung yang telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam memberikan pelayanan untuk mewujudkan keselamatan penerbangan," kata Direktur Utama AIrnav Indonesia Novie Riyanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (29/9).

Karena itu, kata dia, pihaknya akan memberikan penghargaan dengan menaikkan pangkat Agung sebanyak dua tingkat serta bentuk apresiasi lainnya kepada keluarga yang ditinggalkan. AirNav akan mengadakan upacara penyerahan jenazah kepada keluarga almarhum Sabtu malam di Makassar.

"Kedua orang tua almarhum memang berdomisili di Papua, tapi kelurga besarnya banyak tinggal di Makassar. Sehingga dari komunikasi kami dengan keluarga almarhum Agung direncanakan dimakamkan di Makassar," ujarnya.

Agung adalah personel yang bertugas di Tower ATC AirNav Indonesia Cabang Palu, Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie. Sebelum gempa terjadi, dia sedang melayani pesawat Batik Air ID 6231 yang akan terbang dari Palu menuju Makassar.

Dia telah memberikan "clearance" kepada Batik saat gempa terjadi. Personel AirNav lainnya yang tidak sedang melayani kemudian turun saat gempa terjadi. Dia belum dapat turun karena pesawat belum tinggal landas dan menunggu pesawat Batik hingga "airborne".

Setelah pesawat airborne, kondisi gempa sudah semakin kuat. Dia akhirnya memutuskan melompat dari cabin tower (lantai empat). Akibatnya dia mengalami patah kaki.

Personel AirNav di Palu membawanya ke rumah sakit. Di rumah sakit didapat keterangan mengenai kondisinya setelah keluar hasil rontgen, namun untuk penanganan selanjutnya harus dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar karena diindikasi ada luka dalam.

AirNav berupaya untuk mendatangkan helikopter dari Balikpapan. Namun karena kondisi bandara, helikopter baru dapat diterbangkan Sabtu pagi. Ia kemudian dibawa ke bandara untuk diterbangkan dengan helikopter menuju Balikpapan. Namun sebelum helikopter tiba, Agung mengembuskan napas terakhirnya.

Agung akan diterbangkan menuju Makassar untuk selanjutnya dimakamkan di Makassar sesuai dengan permintaan pihak keluarga. Anthonius Gunawan Agung lahir di Abepura, 24 Oktober 1996.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement