REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Tim tanggap bencana dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) harus menempuh waktu belasan jam untuk mengirimkan bantuan kepada korban terdampak gempa dan tsunami di Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas, Nasir Tajang mengatakan pada Jumat (28/9), Baznas telah mengerahkan tim terdiri dari satu dokter, dua perawat dan 3=tiga personel evakuasi ke lokasi terdampak gempa.
Tim tanggap darurat Baznas melalui jalur darat dari Makasar dengan membawa satu unit ambulan dan satu unit mobil evakuasi. Menurut Nasir tim Baznas bergerak dari Makassar ke Palu dengan waktu tempuh sekitar 16 jam.
"Berkenaan tidak memungkinkan menempuh jalur udara maka tim Baznas akan menempuh jalur darat dari Makassar ke Palopo dilanjutkan ke Poso dan terus ke Napu sampai ke Palu dengan jarak tempuh kurang lebih 700 kilometer dengan waktu tempuh sekira 16 jam," kata Nasir, Sabtu (29/9).
Tim tanggap darurat bencana dari Baznas pun ditempatkan langsung di titik pusat terjadinya gempa di Palu dan Donggala. Untuk memberikan bantuan dengan cepat kepada korban gempa, Baznas pun membawa satu unit mobil kesehatan dan satu unit mobil evakuasi.
Selain itu Baznas pun membawa sejumlah bantuan logistik dan obat-obatan untuk korban terdampak gempat. Kendati demikian, menurut Nasir pihaknya masih kesulitan berkoordinasi dengan tim di lapangan. Hingga saat ini, Baznas Pusat terus berupaya berkoordinasi dengan Baznas Palu.
“Kami belum mendapatkan informasi akurat, mungkin malam nanti tim sudah di lokasi karena melalui jalan darat. Logistik berupa makanan dan oba-obatan juga sudah kita kirim,” tuturnya.
Sementara itu, Baznas menyerukan lembaga zakat di tingkat nasional dan daerah untuk membantu penanganan gempa bumi 7,4 SR dan tsunami yang mengguncang Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Ketua Baznas, Bambang mengatakan, seluruh gerakan untuk membantu Korban di lokasi tersebut berada di bawah komando pusat.
"Kepada seluruh jajaran Baznas DAN LAZ, mari kita bantu saudara-saudara kita korban gempa dan tsunami Sulawesi Tengah dengan cara yang terkordinasi di bawah arahan Baznas pusat melalui Baznas Tanggap Bencana (BTB)," kata Bambang. Ia mengapresiasi respons cepat dan masif yang dilakukan oleh Baznas dan LAZ pada gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat lalu. Ia mengajak hal serupa kembali dilakukan untuk membantu korban gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala.