Sabtu 29 Sep 2018 15:17 WIB

384 Jiwa Meninggal Akibat Tsunami Palu

Sebanyak 540 orang luka berat.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Indira Rezkisari
Sebuah masjid tampak rusak parah di Kota Palu, Sulteng, setelah diguncang gempa dan diterjang tsunami, Sabtu (29/9).
Foto: AP
Sebuah masjid tampak rusak parah di Kota Palu, Sulteng, setelah diguncang gempa dan diterjang tsunami, Sabtu (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperbarui jumlah korban akibat gempa berkekuatan 7,7 skala richter (SR) yang mengguncang Kabupaten Donggala terdampak hingga ke Kota Palu, Sulawesi Tengah. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, 384 orang meninggal dunia.

"Sampai dengan hari ini pukul 13.00 WIB update jumlah korban meninggal tercatat 384 orang meninggal dunia di mana tersebar di rumah sakit," ujar Sutopo saat konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (29/9).

Baca Juga

Korban meninggal dunia tersebut berada di beberapa rumah sakit diantaranya 10 orang di RS Wirabuana Palu, 50 orang di RS Masjid Raya, 161 orang di RS Bhayangkara, 20 orang di S Pantoloan Induk, 2 orang di Kayumalue Pajeko, dan 141 orang di RS Undata Mamboro Palu.

Sementara, jumlah korban luka berat mencapai 540 orang. Jumlah orang hilang sebanyak 29 orang berada di Kelurahan Pantoloan Induk, Kota Palu. Sutopo menjelaskan, jumlah korban yang dilaporkan saat ini merupakan korban gempa dan tsunami di Kota Palu. Sedangkan, korban di Kabupaten Donggala, BNPB belum mendapatkan lapotan akibat terkendala komunikasi.

"Korban disebabkan satu karena gempa bumi, dua karena tsunami. Ini tercatat hanya yang ada di Kota Palu. Kabupaten Donggala kami belum mendapatkan data," kata Sutopo.

Ia juga memperkirakan jumlah korban akan terus bertambah karena proses evakuasi masih dilakukan petugas tim SAR gabungan. Sutopo mengatakan, beberapa korban tsunami yang telah ditemukan petugas dan relawan masih dalam proses pendataan terkait jumlah dan identitas korban.

Selain itu, kata Sutopo, belum semua daerah yang terkena bencana juga terjangkau petugas tim SAR gabungan. Sementara, saat ini alat berat sangat diperlukan serta penambahan personil-personil petugas tim SAR agar mempercepat proses evakuasi.

"Jadi diperkirakan jumlah korban banyak baik disebabkan gempa di Kota Palu dan Donggala maupun disebabkan tsunami," tambah Sutopo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement