Sabtu 29 Sep 2018 15:13 WIB

Gempa Donggala Setara Energi 200 Kali Bom Hiroshima

BPPT mengimbau masyarakat mewaspadai gempa susulan.

 Foto yang disediakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB) menunjukkan sebuah pusat perbelanjaan yang runtuh setelah gempa berkekuatan 7,7 yang melanda di Donggala, Sulawesi Tengah,Jumat (28/9).
Foto: EPA-EFE/ BNPB
Foto yang disediakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB) menunjukkan sebuah pusat perbelanjaan yang runtuh setelah gempa berkekuatan 7,7 yang melanda di Donggala, Sulawesi Tengah,Jumat (28/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa Donggala, Sulawesi Tengah dengan magnitude 7,4 SR memiliki energi yang setara dengan 200 kali bom atom Hiroshima, kata Deputi Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa BPPT, Wahyu W Pandoe. Wahyu seperti tertulis dalam siaran pers Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi di Jakarta, Sabtu (29/9), menyatakan berdasar simulasi model analitik-numerik, Kota Palu-Kabupaten Donggala dan sekitarnya mengalami deformasi vertikal berkisar antara -1,5 sampai 0,50 meter.

Daratan di sepanjang pantai di Palu Utara, Towaeli, Sindue, Sirenja, Balaesang, diperkirakan mengalami penurunan 0,5-1 meter. Dan, di Banawa mengalami penaikan 0,3 cm, katanya.

Baca Juga

Gempa bumi ini berpusat di darat dengan sekitar 50 persen proyeksi bidang patahannya berada di darat dan sisanya di laut. "Komponen deformasi vertikal gempa bumi di laut ini yang berpotensi menimbulkan tsunami," katanya.

Berdasarkan hasil model, tinggi tsunami di sepanjang pantai mencapai antara beberapa cm hingga 2,50 meter, tambahnya. Tsunami, ujarnya, berpotensi lebih tinggi lagi karena efek turunnya daratan di sekitar pantai dan amplifikasi gelombang akibat batimetri serta morfologi teluk.

"Masyarakat perlu waspada atas gempa bumi susulan dan potensi keruntuhan infrastruktur atau bangunan di sekitarnya. Serta terus memantau dan mengikuti informasi dari otoritas resmi BMKG/BNPB/BPBD setempat," imbaunya.

Disebutkan pula, untuk mengantisipasi kejadian gempa BPPT juga telah memiliki produk teknologi Sijagat untuk mengkaji keandalan gedung bertingkat terhadap ancaman gempa dan Sikuat untuk memantau kondisi gedung bertingkat terhadap ancaman gempa. BPPT juga telah merilis Rumah Komposit Polimer Tahan Gempa yang menjadi solusi bangunan pascagempa karena menekankan kepada kekuatan bangunan melalui teknologi polimer dan kecepatan pembangunan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement