Sabtu 29 Sep 2018 13:12 WIB

Informasi Dampak Gempa Terkendala Lumpuhnya Donggala

13 kecamatan di Donggala diperkirakan terkena dampak parah dan belum bisa diakses.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Indira Rezkisari
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho (tengah) memberikan pemaparan mengenai dampak gempa bumi dan tsunami di kota Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah saat konferensi pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Sabtu (29/9).
Foto: Antara
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho (tengah) memberikan pemaparan mengenai dampak gempa bumi dan tsunami di kota Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah saat konferensi pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Sabtu (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) belum merilis seluruh dampak gempa bumi dan tsunami yang terjadi Sulawesi Tengah (Sulteng). Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pihaknya terkendendala lumpuhnya akses informasi ke Kabupaten Donggala.

Menurut dia, ada 13 kecamatan di Kabupaten Donggala yang diperkirakan mengalami dampak parah akibat gempa dan tsunami. Kecamatan itu di antaranya Balaesang, Balaesang Tanjung, Banawa, Banawa Selatan, Banawa Tengah, Dampelas, Labuan, Sindue, Sindue Tobata, Sindue Tombasabora, Sirenja, Sojol, dan Tanatovea.

"Ini daerah yang diperkirakan mengalami dampak yang parah. Namun sampai saat ini kita belum mendapatkan akses laporan yang terjadi di sana," kata dia di Graha BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (29/9).

Sutopo menjelaskan, 13 kecamatan itu mengalami dampak gempa sekitar VI-VII MMI (Modified Mercalli Intensity). Artinya, bangunan atau rumah diperkirakan akan rusak ketuka mengalami guncangan gempa.

Sementara di Kota Palu, lanjut dia, gempa dialami kuat di Kecamatan Mantikulore, Palu Barat, Palu Selatan, Palu Timur, Palu Utara, Tatangsa, Tawaeli, dan Ulujadi. Guncangan gempa juga dirasakan dalam skala VI-VII MMI.

"Di Palu, beberapa laporan diperkirakan dampaknya luas. Korban cukup banyak. Pendataan dilakukan, akibat listrik padam komunikasi lumpuh, data belum ter-update," kata dia.

Sutopo menjelaskan, komunikasi lumpuh dikarenakan listrik padam. Akibatnya, pendataan dan pelaporan dampak gempa dan tsunami tak bisa dilakukan dengan cepat.

Berdasarkan data sementara BNPB, dampak gempa dan tsunami menyebabkan dua orang meninggal dan 28 luka di RS Woodward Palu, 10 orang meninggal dan 114 luka di RS Bumi Agung Palu, enam orang meninggal dan 54 luka di RS Samaritan Palu, serta 30 meninggal dan 160 luka di RS Undata Palu. Menurut Sutopo, Tim SAR dan relawan menemukan beberapa korban akibat gempa dan tsunami di Kota Palu dan Kabupaten Donggala. "Jumlah korban masih dalam pendataan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement