Sabtu 29 Sep 2018 09:59 WIB

Kemenpar Aktifkan Crisis Center, Pantau Dampak Gempa Palu

Kemenpar memantau kondisi wisatawan dan ekosistem pariwisata di Donggala dan sekitar

 Foto yang disediakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB) menunjukkan sebuah pusat perbelanjaan yang runtuh setelah gempa berkekuatan 7,7 yang melanda di Donggala, Sulawesi Tengah,Jumat (28/9).
Foto: EPA-EFE/ BNPB
Foto yang disediakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB) menunjukkan sebuah pusat perbelanjaan yang runtuh setelah gempa berkekuatan 7,7 yang melanda di Donggala, Sulawesi Tengah,Jumat (28/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata melakukan pemantauan perkembangan terkini terkait bencana gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9) kemarin. Kemenpar mengaktifkan Tim Crisis Center (TCC) guna memantau akses, amenitas dan atraksi yang terkait langsung dengan wisatawan di Donggala dan sekitarnya.

"Pertama, saya turut prihatin dan berduka yang mendalam atas musibah bencana alam, gempa bumi di Donggala, Sulawesi Tengah," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya, dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/9).

Ia mengatakan, TCC terus melakukan pemantauan dan pelaporan, memberikan layanan informasi termasuk holding statement ke beberapa negara melalui Visit Indonesia Tourism Officer (VITO). Juga menghentikan seluruh aktivitas promosi di lokasi terdampak.

"Sekaligus memantau kondisi wisatawan dan ekosistem pariwisata (3A) di lokasi terdampak," ujar Arief Yahya.

Sementara itu, Ketua Tim Crisis Center Kemenpar Guntur Sakti menambahkan, TCC Kemenpar masih mempedomani laporan dan informasi dari BMKG dan BNPB baik pusat maupun daerah. Serta menggunakan seluruh kanal media dan instrumen media monitoring.

"Fokus TCC Kemenpar memang tidak jauh-jauh dari /customers utamanya, wisatawan, baik mancanegara maupun nusantara. Karena itu, yang dicek pertama ketika terjadi bencana adalah fasilitas publik pendukung pergerakan wisman, yakni akses," ujar Guntur Sakti yang juga Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenpar.

Di fase tanggap darurat sendiri, lanjut Guntur, Tim TCC kemenpar memfokuskan terhadap layanan informasi kepada semua pihak. Dan juga menghentikan segala bentuk promosi di destinasi terdampak, serta berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Daerah untuk pelayanan wisatawan dan memantau 3A terdampak.

"Tim Crisis Center juga berkoordinasi dengan jajaran Asisten Deputi di Kemenpar yang membawahi Regional Sulteng, baik destinasi maupun pemasaran," katanya.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo meminta seluruh jajaran pemerintah terkait untuk siaga dengan segala kemungkinan pascagempa bumi.

"Saya memantau dan menyiagakan seluruh jajaran pemerintah terkait menghadapi segala kemungkinan pasca gempa bumi," ujar Presiden.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement