Sabtu 29 Sep 2018 08:39 WIB

Jokowi akan Pimpin Langsung Penanganan Korban Gempa Donggala

TKN meyakini Jokowi akan meninggalkan berbagai urusan kampanye

Rep: Bayu Adji P/ Red: Hazliansyah
 Foto yang disediakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB) menunjukkan sebuah pusat perbelanjaan yang runtuh setelah gempa berkekuatan 7,7 yang melanda di Donggala, Sulawesi Tengah,Jumat (28/9).
Foto: EPA-EFE/ BNPB
Foto yang disediakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB) menunjukkan sebuah pusat perbelanjaan yang runtuh setelah gempa berkekuatan 7,7 yang melanda di Donggala, Sulawesi Tengah,Jumat (28/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanyo mengatakan calon presiden (capres) pejawat Joko Widodo akan bertindak cepat memimpin operasi kemanusiaan di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, menyusul kejadian gempa dan tsunami di wilayah tersebut, Jumat (28/9) kemarin.

Hasto menjelaskan, hal itu merupakan bentuk tanggung jawab Jokowi sebagai Presiden. Ia memastikan, keberpihakan utama Jokowi adalah rakyat. Karena itu, ia meyakini Jokowi akan meninggalkan berbagai urusan kampanye demi memimpin penanganan korban secara langsung.

"Pak Jokowi akan menempatkan skala prioritas penanganan korban dengan turun dan memimpin secara langsung operasi kemanusiaan tersebut. Mari kita kobarkan solidaritas. Semua saling bahu-membahu bersama Presiden Jokowi," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (29/9).

Hasto mengatakan, semua pihak tentu terkejut dengan peristiwa gempa dengan kekuatan 7,4 SR. Berbagai video beredar yang menggambarkan saat tsunami menerjang, menurut dia, sangat memprihatinkan.

Namun, ia meyakini, kementerian terkait akan bekerja cepat. Ia juga mengapresiasi langkah aparat TNI/Polri bersama Basarnas, PMI yang langsung turun ke tengah bencana dan memberikan pertolongan langsung ke rakyat.

"Musibah gempa memang sulit diprediksi namun kita meyakini pemerintah pusat dan pemerintah daerah memberikan reaksi cepat dan tepat membantu para korban," kata Hasto.

Menurut dia, letak geografis Indonesia yang disebut dalam posisi /ring of fire, membuat semua pihak diharapkan untuk selalu waspada. Selain itu, warga juga harus selalu diberi pengetahuan mengenai mitigasi bencana.

Pelatihan menghadapi gempa dan tsunami, kata dia, tentu bisa menjadi salah satu solusi. Dengan begitu, dampak gempa bisa diminimalisir.

"Kita mendukung pemerintah untuk menyosialisasikan pendidikan sejak dini menghadapi gempa dan tsunami. Termasuk simulasi di saat-saat tertentu," kata Hasto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement