Sabtu 29 Sep 2018 05:27 WIB

Jangan Hanya Reklamasi, Hentikan Juga Betonisasi Laut

Proyek Suku Dinas SDA Kepulauan Seribu tak sesuai dengan semangat Anies.

 Foto udara pembangunan reklamasi pulau C dan D (kanan) di Pantai Indah Kapuk, Jakarta (Ilustrasi).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Foto udara pembangunan reklamasi pulau C dan D (kanan) di Pantai Indah Kapuk, Jakarta (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KEPULAUAN SERIBU -- Janji Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mencabut izin pembangunan reklamasi di Kepulauan Seribu, telah ditunaikan. Hanya saja, juru bicara Kaukus Masyarakat Kepulauan Seribu Tolak Reklamasi Soleh mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghentikan proyek break water di Kepulauan Seribu.

“Jangan cuma reklamasi saja yang dihentikan, ini proyek betonisasi laut yang juga bagian dari proyek reklamasi Teluk Jakarta dihentikan sekalian. Jadi, sempurna ikhtiarnya,” kata Soleh di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, dalam keterangannya yang disampaikan kepada Republika.co.id, Jumat (28/9).

Menurutnya, proyek breakwater yang dikerjakan oleh Suku Dinas Sumber Daya Air Kepulauan Seribu tak sesuai dengan semangat Anies Baswedan pada kampanye kemarin. “Ingat loh, Pak Anies pernah bilang ingin menjadikan Kepulauan Seribu sebagai wilayah konservasi ekologi. Terus, anak buahnya malah betonin laut,” ucap Soleh.

Menurut Soleh, proyek breakwater yang dikerjakan oleh Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Kepulauan Seribu tak layak dilanjutkan karena tidak sesuai dengan fakta di lapangan. “Kemarin kan alasannya karena abrasi laut. Lah ini kan sudah ada jalan lingkar. Jadi saya menduga, ini duit Rp87 miliar ini cuma proyek akal-akalan orang sudin,” kata Soleh.

Soleh mengatakan, panjang breakwater yang ditenggelamkan mencapai ratusan meter di setiap titiknya. “Ini di Pulau Pramuka saja sekitar 500 meter dan di Pulau Panggang juga sekitar 500 meter. Saya tidak bisa membayangkan dampak kerusakan karang yang dihasilkan dari proyek sia-sia ini,” ucapnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement