REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Dwikorita Karnawati menyatakan hingga saat ini masih kehilangan kontak dengan masyarakat di Donggala, Sulawesi Tengah.
"Kami kehilangan kontak dengan Donggala sejak pukul 14.00 WIB dan sampai sekarang belum berhasil," kata Kepala BMKG saat jumpa pers di Kantor BMKG Yogyakarta, Jumat malam.
Menurut Dwikorita, sebelum gempa bumi dengan magnitudo 7,4 SR setelah dimutakhirkan dari sebelumnya 7,7 SR, pada pukul 14.00 WIB telah terjadi gempa awal berkekuatan 5,9 SR.
Sejak gempa awal tersebut, menurut dia, BMKG telah berupaya mengirim tim karena di Donggala tidak ada Stasiun BMKG. Kendati demikian, tim yang dikirim tidak berhasil masuk wilayah itu.
"Tim kami tidak berhasil masuk karena memang dilaporkan ada kerusakan," kata dia.
Karena tim tidak berhasil masuk, kemudian BMKG meminta bantuan TNI dan Basarnas menuju Donggala. Hingga saat ini, menurut dia, hanya mendapatkan sepenggal dari TNI dan Basarnas melalui aplikasi whatsapp (WA).
"Kami ada WA grup dengan TNI. Dari sini memang terlihat ada kerusakan bahkan di sana diinformasikan bandara (Donggala) towernya roboh," kata dia.