Jumat 28 Sep 2018 19:19 WIB

Tudingan BIN Cekal Habib Rizieq Hoaks

Pemerintah Indonesia justri ingin Habib Rizieq segera kembali ke Tanah Air.

Habib Rizieq Shihab memberi keterangan kepada awak media di sela pemeriksaan di Markas Polda Jawa Barat, Senin (13/2/17)
Foto: Mahmud Muhyidin
Habib Rizieq Shihab memberi keterangan kepada awak media di sela pemeriksaan di Markas Polda Jawa Barat, Senin (13/2/17)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Pemberitaan yang menyatakan Badan Intelijen Negara (BIN) merekayasa dan memengaruhi Pemerintah Arab Saudi agar Habib Rizieq Shihab tidak dapat keluar dari Arab Saudi adalah hoaks.

Pemerintah Indonesia justru ingin agar Habib Rizieq segera kembali ke Tanah Air guna menuntaskan masalahnya.  "Makin cepat kembali ke Tanah Air, akan lebih baik," kata Direktur Komunikasi dan Informasi BIN Wawan Hari Purwanto di Jakarta, Jumat (28/9).

Masalah isu cekal oleh pihak Arab Saudi, lanjut Wawan, sama sekali tidak ada hubungannya dengan BIN dan Pemerintah RI. Ini adalah masalah otoritas negara berdaulat bukan atas permintaan ataupun tekanan negara lain.

Pemerintah Saudi sendiri menyatakan tidak ada masalah dengan HRS dan tidak pernah mencekal. "Hal ini sudah jelas. Tidak perlu menuding BIN, Polri, maupun Kemenlu," tegas Wawan.

Baca juga, KBRI Riyadh Izin Tinggal Habib Rizieq Sudah Habis.

Jika menurut Rizieq Shihab masih ada masalah lain, kata dia, sejatinya segera diselesaikan agar tidak berlarut-larut. Makin berlarut-larut maka akan memunculkan banyak spekulasi.  "BIN bertugas melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Dalam hal ini, BIN juga harus menjaga keselamatan Rizieq Shihab," ujarnya.

photo
Sejumlah politisi bersilaturahim ke Habib Rizieq di Makkah.

Menurut dia, BIN tidak pernah membatasi kegiatan Rizieq Shihab, baik di Indonesia, di Arab Saudi, maupun di negara  lain yang dikunjunginya. Pertemuan sejumlah tokoh dengan Habi Rizieq Shihab di Saudi adalah hak setiap warga negara dan tidak masalah.

BIN, jelas Wawan, tidak mempersoalkan afiliasi politik Rizieq Shihab. Sebab sebagai negara demokratis, HRS bebas menentukan arah pilihan politiknya. "Berbagai tuduhan kepada BIN hanya opini dan itu hoaks," tegas Wawan.

Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel mengatakan,  visa yang digunakan Mohammad Rizieq Shihab untuk berada di wilayah Arab Saudi telah melewati batas waktu yang ditentukan.

Rizieq Shihab menggunakan visa ziyarah tijariyyah (visa kunjungan bisnis) yang tidak bisa dipergunakan untuk kerja. Visa tersebut bisa digunakan beberapa kali keluar masuk dan berlaku 1 tahun dengan izin tinggal 90 hari per entry.

"Visa ini sebenarnya sudah habis masa berlakunya pada 9 Mei 2018 dan diperpanjang kembali dengan visa bernomor lain hingga intiha al-iqamah (akhir masa tinggal) 20 Juli 2018," ujar Dubes Agus dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Jumat.

Untuk perpanjangan visa, seorang WNA harus keluar dari Arab Saudi untuk mengurus administrasi. "Karena keberadaan Rizieq Shihab sampai hari ini masih berada di Arab Saudi, sejak 21 Juli 2018 dia sudah tidak memiliki izin tinggal di Arab Saudi," kata Dubes Agus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement