REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas akan kembali menggelar event tahunan Festival atau Grebeg Suran Baturraden. Rencananya, acara ini akan digelar Ahad (30/9), dengan panitia penyelenggara dari Paguyuban Masyarakat Pariwisata Baturraden (PMPB) dan masyarakat di 12 desa penyangga wisata Baturraden.
''Acara ini digelar selain untuk melestarikan tradisi dan budaya masyarakat di Banyumas, juga diharapkan bisa menjadi daya tarik wisata,'' kata Kepala Dinporabudpar Kabupaten Banyumas, Asis Kusumandani, Jumat (28/9).
Acara festival akan dimulai sekitar pukul 08.00 dengan kirab budaya para pelaku wisata Baturraden dari Wanawisata menuju lokasi parkir Bukit Bintang. Pawai dipimpin oleh penatus kemudian diikuti barisan pembawa tombak Ki Bau Reksa dan Ki Singkir Kala.
Di belakangnya, terdiri dari barisan rontek dari Karang Taruna Baturraden, rombongan yang membawa dua gunungan berisi sayuran dan palawija, serta puluhan nasi tumpeng. Kemudian ada rombongan yang membawa wedus kendhit, belisan dan pembawa tenong berisi berbagai makanan tradisional.
''Dua gunungan yang diarak, berisi berbagai hasil bumi berupa sayur mayur, sembilan bahan pokok, serta berbagai jenis buah-buahan. Tinggi gunungan mencapai tiga meter," kata dia.
Setelah sampai di lapangan parkir, seluruh bawaan yang terdiri berbagai makanan akan didoakan sesepuh masyarakat dengan harapan masyarakat sekitar Gunung Slamet selalu diberi keselamatan, keberkahan dan kemakmuran. ''Setelah didoakan, gunungan yang diarak akan diperebutkan oleh masyarakat yang hadir,'' katanya.
Selain acara tradisi tersebut, Asis menyebutkan, dalam acara festival juga akan digelar festival kopi Banyumas, pementasan wayang kulit ruwat bumi, dan pergelaran wayang kulit pada malam harinya. ''Rangkaian kegiatan Grebeg Suran akan diakhiri dengan penyembelihan Wedhus Kendit di situs Baturraden,'' kata dia.