REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Warga Perum Taman Sakinah Blok E 1, Dusun Kalihurip, Desa Duren, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, digegerkan dengan kasus tewasnya balita usia 1,5 tahun di toilet mushola. Korban, yakni MAH diduga, balita tersebut menjadi korban kekerasan seksual. Ironisnya, pelaku juga diketahui masih di bawah umur.
Kapolsek Klari Kompol Relisman Nasution, mengatakan, pada Kamis (27/9) sekitar pukul 17.00 WIB, korban MAH sedang bermain di halaman rumahnya. Tiba-tiba, datang pelaku yakni MSM (10 tahun) mendekati korban. Lalu, korban di bawa ke toilet mushola yang jaraknya cukup dekat dengan rumah korban.
"Ketahuannya, warga curiga pintu toilet itu tertutup. Lalu, warga yang melihat kedua anak itu masuk ke toilet tersebut, membuka paksa pintu," ujar Relisman, kepada sejumlah media, Jumat (28/9).
Ketika pintu terbuka, warga sangat terkejut. Sebab, melihat korban dalam kondisi tidak memakai celana. Lalu, mulut korban dibekap oleh pelaku. Serta, saat ditemukan kondisi korban sudah dalam keadaan lemas dan membiru.
Melihat korban tak berdaya, lanjut Relisman, warga membawanya salah satu rumah sakit terdekat. Akan tetapi, nyawa korban tak tertolong. Korban, dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan, pelaku yang masih dibawah umur ini harus diamankan di Polsek Klari.
"Kami masih menyelidiki kasus ini. Ada dugaan, balita ini menjadi korban sodomi dari pelaku. Tapi, itu masih dugaan," ujarnya.
Yadi Karyadi (41 tahun), warga setempat, mengaku, pelaku merupakan anak jalanan. Awalnya, dia tak curiga saat pelaku mendekati korban. Akan tetapi, kecurigaan itu menguat, ketika pintu toilet mushola tertutup.
"Saat itu, saya penasaran kenapa pintunya tertutup. Padahal, biasanya terbuka," ujar Yadi.
Ternyata, setelah dibuka paksa, dirinya melihat kedua bocah ada di dalam toilet. Bahkan, pelaku masih membekap mulut korban dengan tangannya. Sedangkan, korban duduk terkulai di lantai toilet, dalam kondisi sudah tidak menggunakan celana.
"Kami menduga, kalau pelaku ini sedang mabok lem aibon. Sebab, dari mulutnya tercium bau lem tersebut," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
