Kamis 27 Sep 2018 15:46 WIB

Tatkala Trump Ditertawakan di Sidang PBB

Pidato Trump seperti sedang berkampanye di perdesaan Amerika

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump
Foto: Dok Husain Abdullah
Wakil Presiden RI HM Jusuf Kalla menghadiri Pembukaan sesi General Debate Sidang Majelis Umum (SMU) PBB ke-73 di damping oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kesejahteraan Puan Maharani dan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai, pembawaan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump saat menyampaikan paparannya kali ini lebih tenang. Pemaparan yang dimaksud adalah saat Trump berpidato di sidang Majelis Umum PBB ke- 73 di markas PBB, New York, Selasa (25/9) waktu setempat.

"Pidato Trump hari ini lebih tenang dari biasanya, memberikan penjelasan langkah-langkah yang dia lakukan," ujar JK saat jeda sidang.

Wapres menambahkan, ada satu hal yang tidak disetujui Pemerintah RI, yaitu cara Trump menangani masalah ekonomi. "Sejak dulu kita bicara soal free dan fair trade. Namun, Trump berpikir hanya fair trade karena AS merasa defisit banyak. Tapi jangan lupa, di dunia ini tidak ada yang semuanya surplus, ada surplus di satu negara, pasti ada negatif di negara lain," tutur JK.

Ia mengatakan, ketenangan pidato Trump ini dinilai bagus. Sebab, menurut JK, ada anggapan kalau Amerika batuk, dunia bisa terserang flu. Mengenai perang dagang antara AS dan Cina, JK menilai dalam jangka panjang akan membawa konsekuensi lebih berat.

"Untuk jangka panjang, setelah mereka perang tarif akhirnya barang-barang mahal. Barang mahal otomatis penjualan menurun, berarti ada ancaman pengangguran. Kalau industrinya kena, banyak juga yang kena," ujar JK.

Menurut JK, di tengah perang dagang AS dan Cina saat ini, Indonesia sebenarnya berpeluang untuk bisa masuk ke pasar AS. "Bahkan, kesempatannya lebih baik karena Indonesia tidak punya masalah," katanya seusai bertemu dengan Wapres Amerika Serikat (AS) Mike Pence di New York, Selasa (25/9) sore waktu setempat.

Dalam pertemuan dua wa pres tersebut, juga dibahas mengenai isu politik, Semenanjung Korea, Myanmar, hingga Palestina. Menurut JK, Indonesia di harapkan lebih berperan dalam proses penyelesaian isu-isu tersebut.

Sementara itu, dalam keterangan tertulis Kantor Wakil Presiden AS yang diterima Re publika juga menyatakan, pembahasan kedua wapres, antara lain, mengenai kemitraan strategis kedua negara. n ed: agus raharjo

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement