Kamis 27 Sep 2018 07:20 WIB

TKD Jokowi di Jatim: Dukungan Yenny Wahid Berkah

Dukungan bukan hanya aspek elektoral, tetapi agar meneladani Gus Dur.

Anak Alm. Abdurahman Wahid, Yenny Wahid (ketiga kiri)  berfoto bersama  lukisan  Joko Widodo  sebagai bentuk dukungan usai membacakan surat  deklarasi  konsorsium kader Gus Dur di  Rumah Pergerakan Politik Gus Dur, Jakarta, Rabu (26/9).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Anak Alm. Abdurahman Wahid, Yenny Wahid (ketiga kiri) berfoto bersama lukisan Joko Widodo sebagai bentuk dukungan usai membacakan surat deklarasi konsorsium kader Gus Dur di Rumah Pergerakan Politik Gus Dur, Jakarta, Rabu (26/9).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Timur untuk pemenangan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin menilai dukungan putri Gus Dur, Yenny Wahid, merupakan berkah. TKD menyatakan pilihan Yenny bukan hanya bagi tim dan pasangan, tetapi juga untuk Indonesia.

Menurut Ketua TKD Jatim Machfud Arifin, dukungan Yenny Wahid yang menjadi representasi keluarga Gus Dur mempunyai pengaruh kuat. Ia menambahkan pengaruh bukan hanya di kalangan Nahdliyin, melainkan juga di berbagai elemen masyarakat lainnya.

Dalam konteks Jatim, Gus Dur berasal dari Jombang, yang termasuk basis terkuat jamaah NU. Dukungan dari Yenny akan memudahkan ikhtiar untuk bersama-sama mengantarkan Jokowi melanjutkan pengabdiannya demi kesejahteraan rakyat.

Mantan kapolda Jatim itu juga mengartikan dukungan tersebut bukan semata-mata dari aspek elektoral politik semata. Hal yang sangat penting, ia menekankan, meneladani semua kiprah Gus Dur.

"Selama ini, Pak Jokowi juga meneladani Gus Dur," ujar Machfud kepada wartawan di Surabaya, Rabu (26/9).

Ia mengatakan kebijakan Jokowi yang meneladani Gus Dur, yakni menjaga Indonesia sebagai rumah yang ramah untuk semua perbedaan. "(Jokowi) membela wong cilik, mempercepat pemerataan pembangunan hingga Papua," ucapnya.

Dalam waktu dekat, TKD Jokowi-Ma'ruf di Jatim akan bersilaturahim ke keluarga besar Gus Dur di Jombang. Silaturahim sekaligus berziarah ke makam para ulama NU di kompleks Pesantren Tebuireng.

"Kami juga akan silaturahim ke para kiai untuk memohon nasihat, termasuk menemui anak-anak muda progresif yang selama ini menggerakkan Gus Durian untuk bersama-sama menyatukan langkah menyukseskan Pak Jokowi," kata pensiunan jenderal polisi dengan pangkat dua bintang tersebut.

Sebelumnya, putri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid, mengatakan KH Ma'ruf Amin adalah kandidat dalam Pemilihan Presiden 2019 yang paling dikenal lama oleh keluarga Gus Dur. Ia pun menyatakan dukungan politiknya pada pasangan nomor urut 01 Jokowi Widodo-KH Ma'ruf Amin melalui deklarasi dukungan dibacakannya di di Rumah Pergerakan Politik Gus Dur, Kalibata, Jakarta Selatan.

Pemilihan Presiden yang diselenggarakan pada 17 April 2019 diikuti dua pasangan calon, yaitu Jokowi-KH Ma'ruf Amin di nomor urut 1, kemudian Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di nomor urut 2.

Juru Bicara Koalisi Indonesai Adil Makmur Faldo Maldini mengaku optimistis Prabowo Subianto-Sandiaga bakal mendapatkan dukungan dari sebagian kalangan NU meski Yenny Wahid mendukung Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin. Sebab, gagasan yang digaungkan dalam narasi kampanye Prabowo-Sandi juga implementasi dari pokok pikiran Gus Dur.

Sementara itu, Wakil sekretaris jenderal PAN mengatakan, Gus Dur dikenal sebagai bapak bangsa dan pejuang kebinekaan. Tim kampanye beserta Koalisi Indonesia Adil Makmur sangat menghormati seluruh keputusan keluarga Gus Dur. 

Menurut Faldo, ada hal yang lebih penting ketimbang dukungan dari Yenny Wahid, yakni memperjuangkan gagasan Gus Dur di tim Prabowo-Sandi. "(Dukungan) Ini  mencerminkan Yenny Wahid ingin memperjuangkan spirit Gus Dur bersama Jokowi-Ma’ruf. Berarti, bukan kami tidak bisa memperjuangkan gagasan Gus Duri,” kata Faldo kepada Republika.co.id, Rabu (26/9) sore.

Ia menegaskan, almarhum Gus Dur merupakan orang besar. Meski keluarga Gus Dur berpihak kepada salah satu kubu, kubu yang tidak didukung tidak bisa memperjuangkan gagasan Gus Dur. “Koalisi Indonesia Adil Makmur tidak akan mengecilkan pemikiran Gus Dur hanya karena soal dukungan,” kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement