Rabu 26 Sep 2018 16:48 WIB

Namanya Muncul Jadi Cawagub DKI, Ini Komentar Sara

Rahayu Saraswati adalah putri dari Hashim Djojohadikusumo.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Andri Saubani
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Gerindra Rahayu Saraswati menyatakan kemunculan nama dirinya dalam bursa cawagub DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno, tidak diajukan oleh keluarganya. Diketahui, Rahayu adalah anak Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo yang adalah adik Prabowo Subianto.

"Ini bukan diajukan dari saya atau keluarga," kata anggota Komisi VIII DPR yang biasa disapa Sara itu, saat dikonfirmasi Republika.co.id, Rabu (26/9).

Sara mengatakan, namanya diusulkan menjadi cawagub DKI oleh dua sayap partai Gerindra, Tunas Indonesia Raya (Tidar) dan Gerakan Kristen Indonesia Raya (Gekira).

Dia sendiri tidak menyangka dukungan untuknya begitu besar, sebab ia tidak punya ambisi untuk mengisi posisi orang nomor 2 di DKI itu.

"Pekan lalu tiba-tiba jadi viral mungkin juga karena semangat dari teman-teman. Saya secara pribadi sangat mengapresiasi dan merasa sangat terhormat atas dukungan dan kepercayaan yang mereka (Tidar dan Gekira) berikan," papar dia.

Menurut Sara, pekerjaan menjadi wagub DKI bukan hal yang ringan. Namun, kata dia, kalaupun jabatan tersebut harus diemban dirinya berdasarkan mandat partai, ia harus siap menjadi pelayan rakyat dan memperjuangkan kesejahteraan masyarakat di level yang berbeda.

"Saya dulu maju (jadi caleg 2014) dengan tekad dan komitmen yang jelas untuk memperjuangkan nasib masa depan bangsa, kesejahteraan rakyat. Jadi mau diberikan amanah dan mandat di manapun tentu harus siap," tutur dia.

Meski demikian, Sara menambahkan, pengisian posisi wagub DKI tetap harus mematuhi mekanisme partai. Keputusan hanya ada di tangan pimpinan partai, utamanya Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera sebagai teman koalisi di Pemilihan Gubernur DKI 2017 lalu.

"Saya terus menyampaikan kepada teman-teman, kita harus menyadari dan menghormati mekanisme yang berjalan di partai. Bahwa keputusan dan wewenang hanya ada di pimpinan partai," ujar dia.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade sebelumnya mengatakan, M Taufik merupakan calon tunggal yang diajukan oleh Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI Jakarta sebagai pengganti Sandiaga. Namun, ada usulan lain dari sayap Partai Gerindra dan kalangan internal untuk mengajukan nama Sara.

Sara dianggap sebagai sosok muda yang mewakili generasi milenial. Ia juga memiliki pengalaman sebagai Anggota Komisi VIII DPR RI. Dalam menjalani karirnya sebagai politikus, Sara dianggap sarat prestasi.

"Sebagai (anggota) DPR RI, pemikirannya baik dan bagus. Ya kenapa tidak? Mas Anies didampingi generasi muda seperti Mbak Sara," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement