REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jajaran Direksi PDAM Tirtawening meninjau sumber air baku di Situ Cipanunjang, Pengalengan, Kabupaten Bandung, Rabu (26/9). Hasilnya sumber air baku untuk kebutuhan masyarakat Kota Bandung itu kering.
Direktur Utama PDAM Tirtawening Sonny Salimi mengatakan melihat kondisi air baku Situ Cipanunjang yang kering maka Kota Bandung terancam krisis air. Hal ini dikarenakan Situ Cipanunjang menjadi salah satu sumber air baku terbesar bagi PDAM Tirtawening.
"Ini kita bisa lihat bersama sudah habis ya (airnya). Artinya kita sudah semakin dekat untuk tidak mendapat lagi air baku yang cukup yang bisa kita olah sebagai air minum untuk masyarakat Kota Bandung," kata Sonny di lokasi peninjauan.
Ia menuturkan surutnya air di Situ Cipanunjang akibat musim kemarau yang tengah melanda sejak Juni lalu. Sehingga tidak ada hujan turun untuk menambah debit air baku.
Menurutnya dalam kondisi normal, tampungan air di Situ Cipanunjang ini bisa memberikan cadangan jutaan meter kubik. Situ ini bisa memiliki kedalam air setinggi lebih dari 22 meter. Namun musim kemarau beberapa bulan ke belakang membuat situ menjadi kering.
Ia menyebutkan sampai dengan hari ini muka air Situ Cipanunjang sudah turun sebanyak 21,3 meter. Setiap harinya cadangan air mengalami penurunan sebesar 24,8 sentimeter (cm).
Selain Situ Cipanunjang, tambahnya, salah satu sumber air baku yang dimanfaatkan PDAM Tirtawening adalah Situ Cileunca. Namun kondisi situ ini juga tak jauh berbeda karena hampir mengering.
Situ Cileunca, tambahnya saat ini kondisi air bakunya mengalami penurunan sebesar 4,52 meter yang setiap harinya menyusut sebanyak 5,11 centimeter. Hal ini dikatakannya cukup mengkhawatirkan.
Ia mengatakan kondisi ini akan menyebabkan terjadinya gangguan pendistribusian aliran air kepada para pelanggan di wilayah-wilayah pelayanan PDAM Tirtawening. Di antaranya di pelayanan Wilayah Timur sebanyak 49.519 pelanggan dari 74.669 pelanggan akan terdampak langsung dari penurunan sumber air baku yang diakibatkan musim kemarau juga di Pelayanan Wilayah Barat sebanyak 15.457 pelanggan dari 51.538 pelanggan.
Untuk mengantisipasi gangguan yang akan dialami pelanggan, PDAM Tirtawening Kota Bandung akan menurunkan 17 armada tangki air di setiap harinya yang akan didistribusikan kepada pelanggan. Sehingga masyarakat tetap bisa mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari.