REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski sudah memasuki masa kampanye pemilihan presiden (Pilpres) 2019 tapi Zannubah Ariffah Chafsoh Rahman Wahid alias Yenny Wahid belum menentukan arah dukungan terhadap salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden di pemilu 2019 mendatang. Namun dikabarkan pada Rabu (26/9) Yenny Wahid akan menerima kunjungan calon wakil presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin di kedimaannya di Ciganjur, Jakarta Selatan.
Kemudian di hari yang sama Yenny Wahid juga bakal memutuskan dukungan untuk Pilpres 2019. Menanggapi hal itu, calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto mengaku legowo dan mempersilahkan jika putri almarhum Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur itu memberikan dukungannya kepada pasangan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin.
Apalagi menurutnya, Indonesia adalah negara demokrasi, sehingga bebas menentukan arah politiknya. "Monggo. Ini demokrasi, boleh kemana saja," tutur Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (25/9).
Meski demikian, mantan Danjen Kopassus itu mengaku sampai detik ini pihaknya belum mengetahui ke mana arah dukungan Yenny Wahid di Pilpres 2019 nanti. Disamping itu, Prabowo juga mengatakan belum berkomunikasi lagi dengan Yenny Wahid sejak 13 September lalu.
Dalam kunjungan terakhirnya itu, Prabowo bertemu dengan istri Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid untuk bersilahturahmi. "Saya tidak tahu (dukungan Yenny Wahid di Pilpres 2019)" kata Prabowo.
Selain Prabowo, wakilnya di Pilpres 2019, Sandiaga Solahudin Uno juga pernah berkunjung ke kediaman Yenny Wahid pada 10 September. Dalam kunjungannya, Sandi mengaku ingin meminta wejangan untuk menciptakan kontestasi Pilpres 2019 yang damai. Namun Sandi juga legowo jika memang Yenny tidak berada dalam gerbongnya.
"Saya ingin mendapatkan wejangan dan masukan dari ibu negara kita yang ke empat, untuk memastikan bahwa nanti di Pilpres ini tentunya kesejukan," tutur mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta.