Selasa 25 Sep 2018 23:37 WIB

Menkominfo Sarankan Mahasiswa Dirikan Start Up

Kreativitas anak muda Indonesia tak pernah diragukan.

Rep: Rizky Suryarandhika/ Red: Angga Indrawan
Menkominfo Rudiantara.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Menkominfo Rudiantara.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyarankan mahasiswa mempertimbangkan bekerja sebagai wirausaha start up. Dengan begitu, mahasiswa bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat.

Rudiantara mengatakan perusahaan start up bermanfaat dalam pertumbuhan perekonomian dan menyerap tenaga kerja. Namun perusahaan start up perlu pengelolaan keuangan secara stabil guna mewujudkannya.

"Saya berharap anak muda Indonesia memiliki pola pikir untuk menjadi perintis start up. Kita tidak pernah meragukan kemampuan para anak bangsa dalam kreasi inovasi dan membuat model bisnis serta mengendalikan perusahaan untuk tumbuh dengan kecepatan optimal," katanya dalam kuliah umum di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada Senin (24/9).

Ia menilai perintis start up perlu memiliki sejumlah karakter. Dengan begitu maka bisnis start up yang dirintis bisa bertahan.

"Kemampuan mengelola risiko, inovatif, konsistensi dan kreativitas, hal tersebut merupakan beberapa sifat yang harus dimiliki oleh para perintis perusahaan start up," ujarnya.

Dalam kegiatan itu menghadirkan pula tiga pelaku muda yang bergerak di bisnis start up. Ketiganya ialah CEO Impact Digital Fahri Amirullah, Vice President of Product Bukalapak Zakka Fauzan dan CEO etanee.id Herry Nugraha.

CEO Impact Digital Fahri Amirullah mengungkap pesatnya perkembangan arus teknologi digital, seperti pemanfaatan media sosial, oleh kelompok generasi milenial ikut membantu penyebaran pesan positif dari bisnis start up.

"Netizen Indonesia itu sangat aktif di media sosial, tapi dengan begitu kampanye program positif seperti kitabisa.com ini amat cepat tersebar karana netizen," tuturnya.

Sedangkan Vice President of Product Bukalapak Zakka Fauzan menjelaskan berbagai aspek seperti tantangan dan hal yang perlu diperhatikan setelah perusahaan start up mendapatkan gelar unicorn.

"Tantangan mendirikan perusahaan ada di rasa aman dan nyamam kita sendiri. Gelar unicorn menjadi satu fase yg harus dilewati untuk menjadi lebih besar. Karena kita harus tetap mempertahankan kestabilan ini," jelasnya. Rizky suryarandika

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement