REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Polres Karawang, Jawa Barat mengungkap motif pembunuhan terhadap Ririn, siswa sekolah dasar berusia 11 tahun. Motif terungkap setelah petugas menangkap pelaku pembunuhan, Antoni di wilayah Binjai, Sumatra Utara akhir pekan lalu.
Kapolres setempat AKBP Slamet Waloya, di Karawang, Selasa (25/9), mengatakan sesuai dengan keterangan pelaku, saat itu dirinya berniat melakukan pencabulan. Tapi korban langsung berteriak hingga akhirnya melakukan aksi pembunuhan.
Hasil visum menunjukkan ada jeratan hitam pada leher korban yang menyebabkan korban meninggal dunia. Korban yang berusia 11 tahun itu, diduga meninggal akibat dicekik selama 15 menit.
"Penyebab pasti kematian korban meninggal dunia karena dicekik. Sesuai hasil visum RSUD Karawang ada luka hitam bekas jeratan di leher korban," katanya, saat ekspose pengungkapan kasus di Mapolres Karawang.
Pada Jumat (21/9) Polres Karawang mengakhiri pelarian Antonio, pelaku pembunuhan bocah berusia 11 tahun, Ririn. Pelaku ditangkap saat bersembunyi di rumah istri keduanya, di daerah Binjai, Sumatera Utara.
Ia mengatakan, pelaku pembunuhan itu ditangkap pada Rabu (19/9) di Binjai, dan baru Jumat dibawa ke Karawang.
Menurut Kapolres, pelaku mengakui dirinya telah melakukan pembunuhan terhadap Ririn di tempat kontrakannya di wilayah Kotabaru, Karawang sekitar sepekan lalu.
Setelah membunuh Ririn, lelaki berusia 34 tahun itu melarikan diri ke Jakarta, kemudian kabur ke wilayah Sumatera.
Pada Jumat lalu, Antoni dibawa ke Karawang oleh petugas dengan menggunakan Kereta Api Singosari dari Stasiun Pasar Senen Jakarta.
Ririn ditemukan tewas pada Sabtu (15/9) di kamar mandi rumah kontrakan yang ditempati pelaku, di Desa Jomin Barat, Kecamatan Kotabaru, Karawang.