REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah sempat tertunda, kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Rian Ernest akhirnya resmi melaporkan Fadli Zon terkait lagu 'Potong Bebek Angsa' yang diunggah di akun Twitter @fadlizon. Laporan Rian diterima Bareskrim dengan nomor LP/B/1189/IX/2018/BARESKRIM tertanggal 25 September 2018.
Rian mempermasalahkan lirik lagu 'Potong Bebek Angsa' yang diunggah wakil ketua DPR RI tersebut di akun Twitter Fadli, Kamis (20/9) lalu. "Dalam video tersebut ada lirik-lirik yang menurut saya itu berpotensi untuk membuat keresahan, menaikkan tensi di masyarakat, membuat keonaran dan menciptakan rasa tidak percaya kepada pemerintah," kata Rian saat melapor ke Bareskrim, Jakarta, Selasa (25/9).
Rian mendatangi SPKT Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, pada Selasa siang sekitar pukul 14.00 WIB. Ia datang untuk melaporkan politikus Gerindra tersebut.
Namun, pada sore hari, Rian sempat meninggalkan Bareskrim Gambir dan belum menunjukkan tanda diterimanya laporan yang ia buat. Ia mengatakan akan berkonsultasi dengan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, yang kantornya terletak di Cideng, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Pada sore hari, Rian kembali memproses pelaporan yang ia buat di Bareskrim Gambir. Hingga akhirnya, pada petang hari, laporan yang ia buat resmi terregistrasi Bareskrim.
Saat melaporkan ke Bareskrim, Rian membawa flashdisk berisikan video yang ia permasalahkan sebagai bukti awal. Mengenai unggahan lagu di Twitter, Rian mengaku sudah berkomunikasi dengan Fadli Zon agar menghapus unggahan tersebut. Namun, Fadli Zon menolak.
Berikut merupakan lirik lagu 'Potong Bebek Angsa' ala Fadli Zon:
Potong bebek angsa masak di kuali
Gagal ngurus bangsa maksa dua kali
Fitnah HTI fitnah FPI
Ternyata merekalah yang PKI
Fitnah HTI fitnah FPI
Ternyata merekalah yang PKI
Potong bebek angsa masak di kuali
Gagal ngurus bangsa maksa dua kali
Takut diganti Prabowo Sandi
Lalalalalalalalalalala
Takut diganti Prabowo Sandi
Lalalalalalalalalalala
Rian mengatakan, lirik lagu tersebut mengandung unsur kampanye hitam menjelang pilpres dan mengandung hoaks. "Jadi kalau sebenernya bung Fadli Zon mengatakan bahwa ini kreativitas, saya akan katakan kembali, bung Fadli Zon, kreativitas ada batasnya, semua hal di dunia ini ada batasnya," kata Rian.
Rian menuding, unggahan Fadli Zon mengganggu stabilitas politik menjelang tahun politik. Menurut Rian, apa yang dilakukan Fadli Zon merupakan upaya memecah belah bangsa.
Ia menilai yang dilakukan Fadli Zon mirip dengan politik penjajah divide et impera. "Praktik-praktik politik tidak pantas seperti ini kami rasa inilah saatnya kami berikan efek jera tentu melalui mekanisme hukum yglang berlaku, makanya kami melaporkan saudara Fadli Zon," kata dia.
Baca Juga: Dahnil Nilai Lagu 'Potong Bebek Angsa' Cara Bergembira