Selasa 25 Sep 2018 16:25 WIB

Gerakan Perempuan Parahyangan Deklarasi Dukung Jokowi

'Perempuan Indonesia jangan mau diprovokasi. Harus berpikiran sehat dan objektif',

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Rahmat Santosa Basarah
Diskusi tentang peran perempuan bertajuk Suara Perempuan Bagi Negeri bersama Gerakan Perempuan Parahyangan, di Bridge Coffee, Kota Bandung, Selasa (25/9).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Diskusi tentang peran perempuan bertajuk Suara Perempuan Bagi Negeri bersama Gerakan Perempuan Parahyangan, di Bridge Coffee, Kota Bandung, Selasa (25/9).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG---- Puluhan perempuan yang berasal dari berbagai profesi di Jabar, yang tergabung dalam Gerakan Perempuan Parahyangan mendeklarasikan diri mendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019, di Bridge Coffee di Kota Bandung, Selasa (25/9).  Para perempuan tersebut berlatar belakang ibu rumah tangga, pengusaha fashion, katering, kuliner, akademisi, sampai properti. Mereka menyatakan memiliki pandangan yang sama terhadap pemerintahan yang sudah berjalan lima tahun di bawah kepemimpinan Jokowi-JK. 

Menurut Aktivis Gerakan Perempuan Parahyangan, Yena Iskandar, mereka menganggap Jokowi telah membuat banyak perubahan baik untuk Indonesia. Yakni mulai dari infrastruktur sampai peningkatan ekonomi. Bahkan, mereka menilai Jokowi mampu membuat iklim usaha di Indonesia jadi sangat baik, bahkan mendorong kemajuan perekonomian yang mereka usahakan. ''Realita saat ini, Jokowi sudah bekerja ikhlas dan dengan kerja keras. Dia berani mengubah semua aspek jadi lebih baik. Kami sepakat mendukung Pak Jokowi kembali memimpin,'' ujar Yena Iskandar usai deklarasi tersebut.

Saat ini, kata Yena, terdapat sejumlah pihak yang ingin memanfaatkan perempuan-perempuan hebat di Indonesia untuk kepentingan politik belaka. Padahal para perempuan ini memiliki independensi untuk menentukan langkah politiknya. ''Perempuan Indonesia, jangan mau diprovokasi. Semua harus berpikiran sehat dan objektif. Kita lihat sekarang Indonesia lebih baik, semua aspek sedang ditata dan ini adalah perubahan,'' katanya.

Menurut Aktivis Gerakan Perempuan Parahyangan lainnya, Umi Listiawati, pihaknya ingin memberikan pemahaman politik yang baik kepada para perempuan di Jawa Barat. Selain deklarasi, mereka pun berencana melakukan sejumlah sosialisasi. Ia memilih Jokowi, karena optimistis bisa menyelesaikan permasalahan perempuan. Terutama menurutnya, menurunkan harga sembako dan menstabilkan dolar. ''Kami Gerakan Perempuan Jabar ingin mendorong sosialisasi kepada perempuan dan masyarakat umum mengenai politik dan berkampanye secara damai untuk memenangkan Jokowi dua periode,'' paparnya.

Sementara menurut Koordinator Gerakan Perempuan Parahyangan Inge Suprayogi, gerakan ini digagas karena harus membuat gerakan baik. Semua ibu-ibu harus cerdas menghadapi kesimpang siuran info yang beredar. Yakni cerdas ekonomi maupun politik. ''Ini awalnya yang menggagas 40 orang tapi akan terus berkembang. Mereka, dari bebagai latar belakang yang beda-beda ada dokter, UKM, entrpreneur, ibu rumah tangga dan banyak lainnya,'' katanya.

Inge mengatakan, melalui deklarasi ini, ia ingin menghimpun suara hati perempuan. Nantinya, gerakan perempuan ini akan menjadi volunter keliling ke masyarakat menyuarakan pilihan mereka. ''Ini pilihan kami. Saya hanya menghimpun dan menyuarakan suara perempuan di Jabar,'' katanya. N Arie Lukihardianti

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement