REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka dijadwalkan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) di Kendari, Sulawesi Tenggara, pada 25-29 September 2018. Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Try Sutrino akan memberikan pembekalan kepada peserta Munas tersebut.
“Kita minta beliau, Pak Try Sutrisno untuk memberikan pembekalan kepada 34 Ketua dan perwakilan Kwarda Gerakan Pramuka seluruh Indonesia, yang mengikuti Munas di Kendari, tentang revitalisasi Pancasila dalam berbangsa dan bernegara,” ujar Ketua Panitia Munas 2018 Kodrat Pramudho dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (25/9).
Tidak hanya Try Sutrisno, Kodrat mengatakan, pihaknya juga meminta Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional Letjen TNI Doni Monardo untuk memberikan pembekalan kepada peserta Munas. Tema yang akan disampaikannya seputar pembangunan karakter kaum muda dalam rangka bela negara.
Di dalam Munas kali ini Kwarnas Pramuka akan mengambil tema 'Gerakan Pramuka Wadah Pembentukan Kader Pemimpin Bangsa'. Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault menjelaskan, Gerakan Pramuka harus terus mencetak generasi bangsa yang unggul, memiliki karakter, dan jiwa nasionalisme yang kuat.
“Pramuka itu merawat kehidupan, dia bisa berdiri di atas semua golongan, dia ada di atas semua perbedaan, baik suku, ras, budaya, dan agama. Karenanya Gerakan Pramuka punya modal besar untuk mencetak kader pemimpin bangsa,” kata
Adhyaksa.
Munas ke-10 Gerakan Pramuka akan diikuti oleh delegasi Kwarnas dan 34 delegasi Kwarda seluruh Indonesia. Jumlah peserta keseluruhan adalah 280 orang. Peserta peninjau dari daerah berjumlah 58 orang, ditambah peserta peninjau dari pusat yakni Andalan Nasional, Pimpinan Saka Tingkat Nasional 11 orang, dan Pimpinan Sako Tingkat Nasional sebanyak 5 orang. Rencananya di dalam munas tersebut juga akan mengundang Presiden Joko Widodo.
"Mudah-mudahan beliau berkenan hadir di tengah kesibukan beliau," kata Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga periode 2004 - 2009 tersebut.