Selasa 25 Sep 2018 13:18 WIB

Tim Kampanye Diminta Sosialisasikan Keberhasilan Jokowi

Diharapkan masyarakat tidak segan-segan menyalurkan suaranya pada Jokowi-Maruf

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Pasangan Capres Petahana dan Cawapres, Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin menemui para pendukungnya sebelum mendatangi kantor KPU RI di Tugu Proklamasi, Jakarta, Jumat (21/9).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Pasangan Capres Petahana dan Cawapres, Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin menemui para pendukungnya sebelum mendatangi kantor KPU RI di Tugu Proklamasi, Jakarta, Jumat (21/9).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA --  Dewan Pengarah Tim Kampanye Daetah (TKD) Jawa Timur untuk pemenangan Joko Widodo-Maruf Amin, Hadi Pranoto menginstruksikan jajaran tim kampanye untuk mengkampanyekan visi-misi pasangan Capres-Cawapres nomor urut satu tersebut kepada masyarakat. Sehingga nantinya masyarakat bisa lebih memahami berbagai keuntungan jika Jokowi-Maruf terpilih pada kontestasi Pilpres 2019.

Namun demikian, menurutnya yang tidak kalah pentingnya, tim kampanye juga harus mensosialisasikan berbagai capaian keberhasilan Joko Widodo selama menduduki kursi RI satu. Sehingga diharapkan masyarakat tidak segan-segan menyalurkan suaranya kepada pasangan Jokowi-Maruf untuk busa meneruskan keberhasilan yang telah diraihnya.

"Yang tidak kalah penting adalah tim kampanye harus mensosialisasikan capaian hasil-hasil yang telah diperoleh selama Pak Jokowi memimpin republik ini," ujar Pranoto saat mengikuti rapat perdana TKD Jatim di Hotel Wyndham Surabaya, Selasa (25/9).

Pranoto mengatakan, jika dilihat dari komposisi TKD Jatim untuk pasangan Jokowi-Maruf, tidak diragukan akan mampu memenangkan pasangan tersebut di Jatim. Apalagi komposisi tim kampanye diisi berbagai elemen, mulai dari ulama hingga pakar. Sehingga target 70 persen suara bisa diraih.

Pranoto juga mengingatkan agar seluruh tim kampanye tetap berpegang teguh pada aturan kampanye yang telah ditetapkan dalam upaya memenangkan pasangan Jokowi-Maruf. Dia pun berharap tim kampanye bisa mengedankan kampanye yang simpatik, damai, tatapi tetap mengantisipasi lontaran-lontaran kampanye negatif dari kubu lawannya.

"Selebihnya kita menghadapi pesaing atau rivalitas. Tentu kita wajib memahami strategi taktik mereka untuk kita antisipasi. namun tanpa perlu kita imbangi negative campaigne yang biasa mereka lakukan," ujar Pranoto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement