Senin 24 Sep 2018 21:03 WIB

Ada Pesan Khusus dalam Aksi Corat-coret MRT?

Polisi mengaku menemukan petunjuk ciri-ciri pelaku.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Teguh Firmansyah
Gerbong MRT yang berada di depo Lebakbulus, Jakarta,  dicorat- coret orang tidak dikenal.
Foto: dok. Humas MRT
Gerbong MRT yang berada di depo Lebakbulus, Jakarta, dicorat- coret orang tidak dikenal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jajaran Polres Metro Jakarta Selatan masih terus memburu pelaku pencorat-coret salah satu unit kereta MRT Jakarta. Kepolisian menduga, aksi vandalisme pelaku bukan hanya sekedar melakukan perusakkan sarana publik, melainkan ada pesan tersirat yang ingin disampaikan pelaku dalan muralnya tersebut.

“(Pesan yang ingin disampaikan pelaku melalui mural) kalau ancaman seperti premanisme sih ya nggak lah. Tapi belum tahu tujuan mereka buat mural itu apa,” ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar saat dihubungi Republika.co.id, Senin (24/9).

Dari hasil penyelidikan kepolisian sejak kejadian tersebut dilaporkan, Indra mengatakan telah menemukan sejumlah petunjuk terkait ciri-ciri pelaku. Namun, ia belum bisa menjelaskan lebih lanjut karena masih sebuah praduga.

“Pelaku baru petunjuk-petunjuk, baru praduga, tapi kita belum bisa sebutkan karena ini masih praduga. Yang jelas ciri-ciri ada, tetapi namanya praduga tak bersalah tetap harus didalami dulu,” jelas Indra Jafar.

Baca juga,  Belum Beroperasi, Kereta MRT Lebak Bulus Dicorat-coret.

Terkait jumlah pelaku yang disebut-sebut mencapai 10 orang, Indra membantahnya, karena jumlahnya diperkirakan tidak sampai sebanyak itu. Usia para pelaku dan apakah ada keterlibatan warga negara asing (WNA), ia belum bisa memaparkan lebih jauh.

“Ya mereka itu pokoknya punya keahlian, bisa mural. Itu belum (penyelidikan lambang mural), nanti,” kata dia.

Indra juga belum mau menjelaskan keterkaitan antara vandalisme kereta MRT Jakarta ini, dengan vandalisme yang sebelumnya terjadi di wilayah Jakarta Selatan juga, yakni pencorat-corer banner Asian Games dan Underpass Mampang. “Belum ada kesesuaiannya,” kata dia singkat.

Sebelumnya, dari 79 banner Asian Games 2018 di wilayah Pondok Indah, Jakarta Selatan, 29 di antaranya telah dicoret-coret pada Jumat (25/5) lalu. Kepolisian memang melakukan penyelidikan untuk mencari tahu siapa pelakunya.

Namun pelaku tidak pernah didapatkan, sehingga motif para pelaku pencoret-coret ini tidak diketahui. Setelah kejadian ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menginstruksikan kepada semua wali kota dan para petugas Satpol PP untuk membantu mengamankan banner melalui patroli-patroli pemeriksaan rutin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement