REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian membuka rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada 2018 sebanyak 400 formasi untuk lulusan Diploma III (D-III), D-IV, Strata 1 (S-1), dan S-2.
"Total 400 formasi tersebut, terdiri dari 352 formasi umum, 40 formasi khusus putra dan putri lulusan terbaik berpredikat dengan pujian (cum laude) dan 8 formasi khusus penyandang disabilitas," kata Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar melalui keterangannya di Jakarta, Senin (24/9).
Penerimaan CPNS tersebut berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2018 Tanggal 29 Agustus 2018 Tentang Kebutuhan Pegawai Aparatur Sipil Negara di lingkungan Kementerian Perindustrian Tahun Anggaran 2018.
Haris menjelaskan, formasi yang disediakan tahun ini didominasi untuk mengisi kebutuhan tenaga pengajar di sejumlah unit pendidikan yang dimiliki oleh Kemenperin, seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Politeknik. "Sebanyak 212 formasi itu akan ditempatkan sebagai dosen, guru, instruktur dan pranata laboratorium pendidikan bagi SMK dan Politeknik di lingkungan Kemenperin," ujarnya.
Upaya tersebut sejalan dengan fokus pemerintah saat ini dalam meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) terutama yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri. "Sejak tahun lalu, kami telah meluncurkan pendidikan vokasi yang link and match antara SMK dengan industri," jelasnya.
Pelaksanaan program tersebut sudah menjangkau Pulau Jawa sampai Sumatra, dan akan dilanjutkan ke wilayah lainnya di seluruh Indonesia. Dari program ini, Kemenperin mampu melibatkan sebanyak 618 perusahaan dengan menggandeng hingga 1.735 SMK.
Haris menambahkan, 188 sisa formasi lainnya adalah untuk mengisi jabatan pelaksana maupun jabatan fungsional sebagai penunjang utama tugas pokok Kemenperin. "Dalam upaya mendorong peningkatan kinerja industri nasional agar semakin berdaya saing global, dibutuhkan tenaga aparatur yang kompeten terutama dalam kesiapan memasuki era revolusi industri 4.0," ujarnya.
Berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0, salah satu program prioritasnya, yakni peningkatan kualitas SDM. "Sebab, SDM terampil menjadi kunci penting untuk kesuksesan dari implementasi industri 4.0," katanya.