REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Manajemen Persib Bandung berjanji akan mencari solusi perdamaian antara suporter klubnya dan Persija Jakarta. Sebab, kejadian pengeroyokan yang menyebabkan suporter Persija, Haringga Sirila, meninggal menambah panjang catatan hitam dari dua suporter.
“Terkait kasus ini langkah-langkah apa saja yang harus kita lakukan. Kami pasti harus (mencoba cara) ke dalam dan ke luar," kata Komisaris Utama PT Persib Bandung Bermartabat Zaenuri Hasyim di Stadion Sidolig, Kota Bandung, Senin (24/9).
Dia menuturkan, cara ke dalam berupa mengumpulkan suporter Persib, Bobotoh. Lalu, berdiskusi untuk menemukan jalan keluarnya agar kejadian ini tidak terulang kembali.
"Meski seperti ini sudah dilakukan dan terjadi lagi, tetapi kami tidak boleh berhenti. Kami harus ada upaya untuk ke dalam," ujar Zaenuri.
Untuk cara ke luar, dia mengatakan, kejadian ini bukan menjadi masalah Persib. Ia menyatakan, kejadian serupa bukan hanya terjadi antara pendukung Persib dan Persija.
"Biarlah para pemegang kekuasaan ini berkoordinasi untuk mendapat jalan keluar terbaik agar tidak jatuh korban lagi," kata dia.
Karena itu, dia juga menuntut agar PSSI turun tangan langsung. Selain itu, semua pihak sebaiknya tidak saling menyalahkan. "Agar semua pihak menyelesaikan, itu saudara kita, kita sedih, berduka dan menyesal atas kejadian seperti itu," ujar dia.
Zaenuri mengatakan, meninggalnya Haringga Sirila merusak hubungan kedua suporter. Selain itu, ia menambahkan, hal ini tentunya dapat berpengaruh langsung pada kedua tim.