Senin 24 Sep 2018 14:12 WIB

Nusron Wahid Upayakan Eks Relawan Ahok Dukung Jokowi-Ma'ruf

Kiai Ma'ruf pernah mengeluarkan fatwa yang membuat Ahok dipenjara.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Inisiator Relawan Nusantara Nusron Wahid (kiri) memberikan keterangan pers seusai melakukan pertemuan tertutup dengan Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin di kawasan Menteng, Jakarta, Senin (24/9).
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Inisiator Relawan Nusantara Nusron Wahid (kiri) memberikan keterangan pers seusai melakukan pertemuan tertutup dengan Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin di kawasan Menteng, Jakarta, Senin (24/9).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) KH Ma'ruf Amin menerima kunjungan mantan relawan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Relawan Nusantara (Relanu) di rumahnya yang berada di Jalan Situbondo nomo 12, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (24/9). Salah satu inisiator dari relawan ini adalah Nusron Wahid.

Nusron mengatakan, RelaNu datang hanya untuk silaturahim dengan Kiai Ma'ruf. Setelah berbincang dengan Kiai Ma'ruf, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan mantan relawan Ahok lainnya untuk memenangkan Kiai Ma'ruf bersama Joko Widodo.

"Insya Allah kami akan kumpulkan teman-teman, kawan-kawan kami yang aktif di dalam jaringan relawan nusantara yang dulunya mendukung Ahok dan Ahokers dari sayap Islam akan bekerja dan berkoordinasi untuk memenangkan Kiai Ma'ruf Amin," ujar Nusron usai bertemu Kiai Ma'ruf.

Menurut Nusron, pihaknya perlu melakukan koordinasi lebih dulu karena walau bagaimana pun Kiai Ma'ruf pernah mengeluarkan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang akhirnya membuat Ahok dipenjara dalam kasus penistaan agama.

"Tapi setelah kita yakinkan tentang posisi Kiai Ma'ruf amin, alhamdulillah teman-teman relawan nusantara atau relawan NU menerima dan mau melakukan dukungan pada Pak Kiai Ma'ruf Amin, minimal tidak golput lagi teman-teman RelaNu," ucapnya.

Sementara itu, Kiai Ma'ruf mengakui bahwa relawan Ahok memang masih melihat masa lalunya sebagai Ketua Umum MUI yang memberikan fatwa penistaan agama. Namun, kata dia, sebenarnya dirinya tidak bersalah dalam mengeluarkan fatwa itu.

"Saya sebetulnya nggak ada salah, sekarang saya bergaul dengan siapapun untuk keutuhan bangsa, harus kita nomor satukan. Karena itu mungkin Pak Nusron ingin nanti saya bertemu mereka secara khusus," kata Kiai Ma'ruf.

Kiai Ma'ruf menyambut gembira jika mantan relawan Ahok itu juga mendukung dirinya sebagai pendamping Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang. Dia pun akan merangkul semua kalangan untuk menjadi ulama yang berjuang di jalur struktural.

"Perlu ada pertemuan. Dan saya sangat gembira, juga semua kalangan lah saya akan temui untuk kepentingan bangsa," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement