Senin 24 Sep 2018 08:17 WIB

Luar Biasa, Anthony Ginting! Ini Fenomenal...

Penantian hampir seperempat abad Indonesia di Cina Terbuka terbayar sudah.

Anthony Sinisuka Ginting berusaha mengembalikan kok ke arah pebulu tangkis Jepang Kento Momota pada laga final China Open 2018 di di Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium, Changzhou, Cina, Minggu (23/9).
Foto: Humas PBSI/Antara
Anthony Sinisuka Ginting berusaha mengembalikan kok ke arah pebulu tangkis Jepang Kento Momota pada laga final China Open 2018 di di Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium, Changzhou, Cina, Minggu (23/9).

REPUBLIKA.CO.ID  Oleh: Anggoro Pramudya

Anthony Sinisuka Ginting mengharumkan nama Indonesia di turnamen Cina Terbuka 2018. Ginting sukses menjuarai Cina Terbuka tahun ini untuk nomor tunggal putra.

Ginting berhasil mengalahkan pebulu tangkis Jepang, Kento Momota, dua gim langsung dengan skor 23-21 dan 21-19 di Arena Olympic Sports Center Xincheng Gymansium, Changzhou, Cina, Ahad (23/9). Ginting berhak atas raihan hadiah sebesar 70 ribu dolar AS atau sebesar Rp 1 miliar.

Ketika gim poin dan memastikan diri keluar sebagai juara, Ginting tersungkur di lapangan lantaran terharu dengan pencapainnya. Meski gagal di Asian Games 2018, Ginting berhasil keluar sebagai juara di Cina Terbuka dan Indonesia Masters pada tahun ini.

"Puji Tuhan saya bisa menang. Hari ini (kemarin--Red) pertandingannya ketat, skornya tipis. Waktu tertinggal, saya hanya mencoba menjalankan apa yang saya jalankan di pertandingan-pertandingan sebelumnya, saat saya tertinggal juga," kata Ginting dalam keterangan resmi dari Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI).

Di partai puncak Cina Terbuka 2018, Ginting sempat tertinggal cukup jauh di gim pertama dengan skor 14-19. Permainan netting yang begitu cantik dari Ginting menjadi salah satu senjata yang cukup membuat Momota kerepotan dan mampu menyamakan kedudukan menjadi 19-19 akhirnya menang 23-21.

Di gim kedua, Ginting juga tertinggal 10-15. Namun, atlet asal Jawa Barat itu lagi-lagi mampu mengacaukan mental bertanding Momota saat berhasil menyamakan kedudukan 16-16. Memimpin 18-16, Anthony makin dekat menuju gelar juara. Tekanan demi tekanan dilakukan hingga akhirnya mengakhiri gim kedua dengan skor 21-19.

"Saya tidak memikirkan poinnya ketinggalan berapa, fokus saja di cara main, jadi ya mukul untuk dapat poin, begitu saja. Di gim kedua, saya coba kuasai kondisi angin yang membuat saya melakukan kesalahan sendiri. Saya terus berusaha menekan lawan dengan serangan-serangan saya," kata Ginting.

Apa yang terjadi di partai final juga terjadi pada pertandingan sebelumnya di Cina Terbuka yaitu saat menghadapi andalan tuan rumah, Lin Dan maupun Chen Long. Begitu juga saat menghadapi wakil Taiwan, Chou Tien Chen di babak semifinal. Ginting sering tertinggal, tapi akhirnya mampu bangkit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement