Ahad 23 Sep 2018 16:16 WIB

Diresmikan, Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai Urai Kemacetan

Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai mendukung kelancaran konektivitas saat IMF-WB

Red: EH Ismail
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan meresmikan Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai di Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (22/9)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan meresmikan Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai di Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (22/9)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan meresmikan Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai di Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (22/9). Dalam sambutannya, Luhut mengatakan, kehadiran underpass ini akan mengurai kemacetan lalu lintas sehingga diharapkan mendukung pengembangan pariwisata setempat.

"Kita bersyukur sekali hari ini undepass Simpang Tugu bisa diresmikan. Saya masih ingat betul dengan Pak Basuki (Menteri PUPR) satu tahun lebih yang lalu, apakah kita bisa selesai tidak ini September. Beliau jawab bisa. Ternyata lebih cepat 1,5 bulan. Memang Kementerian PUPR ini sekarang Kementerian yang paten banget," kata Luhut dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id.

Luhut mengapresiasi Kementerian PUPR yang telah berhasil mengerjakan proyek Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai lebih cepat 1,5 bulan dari target selama 13 bulan.

Dirjen Bina Marga Sugiyartanto menambahkan, berfungsinya Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai mendukung kelancaran konektivitas pada saat pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia (IMF-WB) Oktober 2018. “Perjalanan para tamu menuju tempat pertemuan akan lebih lancar,”ujar Sugiyartanto.

Menurut Sugiyartanto, hal ini sangat penting karena jumlah peserta yang hadir diperkirakan sebanyak 15 ribu orang. Para peserta yang hadir terdiri dari pejabat pemerintah, pengambil keputusan, pemimpin usaha dan akademisi yang akan membahas tren global dan bagaimana negara dapat menyesuaikan kebijakan di tengah perubahan lingkungan dunia yang dinamis agar terus mencapai kesejahteraan yang berkelanjutan.

Selama ini Simpang Tugu Ngurah Rai dikenal sebagai simpul kemacetan akibat pertemuan lalu lintas dari empat arah yakni kendaraan dari dan menuju Bandara Ngurah Rai, Tol Bali Mandara, dan Kota Denpasar menuju kawasan wisata Nusa Dua dan sekitarnya.

Berfungsinya Underpass ini bisa mengurangi kemacetan hingga 50 persen. Kendaraan yang datang atau menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Nusa Dua, Jimbaran dan sekitarnya menjadi lebih lancar serta dapat mengurangi polusi udara yang terjadi pada simpang tersebut.

Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai memiliki panjang 712 meter, lebar 16 meter, dan tinggi 5,2 meter.  Pembangunan telah dimulai sejak September 2017, dengan biaya Rp 172,55 miliar melalui anggaran BBPJN VIII, Ditjen Bina Marga. Konstruksi dikerjakan oleh PT. Adhi Karya-PT. Nindya Karya-PT. Wira KSO. Sementara untuk konsultan supervisi oleh PT. Wira Widyatama, PT. Aria Jasa Reksatama, dan PT. Tata Guna Patria (Joint Operation).

Desain undepass juga mengakomodir ornamen-ornamen budaya Bali yang dapat dirasakan pada saat kendaraan masuk underpass serta pada dinding underpass. Keberadaan underpass ini tidak hanya fungsional secara fisik semata namun juga menambah keindahan estetik kawasan metropolitan Denpasar, Bali yang menyatu dengan kultur budaya lokal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement