REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, kasus vandalisme yang menimpa kereta cepat mass rapid transit (MRT) harus menjadi peringatan. Para kontraktor harus meningkatkan keamanan depo.
"Pertama kejadian yang menimpa di MRT itu menjadi peringatan bahwa keamanan harus ditingkatkan, bagaimanapun," kata Anies, Sabtu (22/9).
Anies menjelaskan, semua depo yang ada saat ini masih menjadi tanggung jawab kontraktor. Oleh karena itu, pengelolaannya belum berada di tangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta maupun PT MRT Jakarta. Corporate Secretary PT MRT Jakarta Tubagus Hikmatullah mengatakan, ada dua kontraktor di Depo Lebak Bulus yakni Tokyu-Wika Join Operation (TWJO) yang bertanggung jawab atas area Depo dan Sumitomo Corporation untuk kereta.
Kendati demikian, Anies memastikan keamanan di depo-depo yang strategis akan ditingkatkan. Ia meminta kontraktor menjamin keamanan tempat-tempat tersebut. Salah satu unit kereta MRT di Depo Lebak Bulus, Jakarta Selatan, dicorat-coret oleh oknum tidak dikenal. Padahal kereta MRT ini belum beroperasi. Kejadian ini diketahui oleh tim keamanan kereta MRT, pada Jumat (21/9) sekitar pukul 07.30 WIB.
"PT MRT Jakarta bersama dengan Kontraktor terkait telah melakukan investigasi mendalam atas kejadian ini yang telah dimulai sejak pukul 08.00 WIB," kata Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta Tubagus Hikmatullah dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/9).
Kejadian diketahui berawal saat tim keamanan sedang melakukan patroli, lalu menemukan hasil dari tindak pidana vandalisme tersebut. Aksi tindak vandalisme ada pada bagian badan luar kereta nomor tiga di rangkaian kereta ke delapan (K1 1 18 45) MRT Jakarta.
Kereta MRT Jakarta yang terkena dampak vandalisme tersebut masih berstatus dalam tanggungjawab kontraktor terkait, karena masih dalam tahap pengujian dan belum diserahterimakan kepada PT MRT Jakarta. Pelaku diduga melancarkan aksinya dengan masuk ke lokasi dengan memanjat dan melompati dinding Depo Lebak Bulus.
Lebih lanjut ia menjelaskan, PT MRT Jakarta telah meminta kontraktor yang bertanggung jawab untuk kereta dan area depo segera melakukan tindakan korektif, dengan peningkatan keamanan dan langkah perbaikan yang diperlukan.
"Menambah jumlah personel keamanan, meningkatkan intensitas patroli untuk memastikan pengawasan di area tersebut, menambah CCTV di dalam Depo, juga meninggikan pagar depo di sisi-sisi yang dekat dengan area publik," kata dia.
PT MRT Jakarta telah membuat laporan ke polisi atas hal tersebut siang ini, dan kepolisian telah datang ke lokasi untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Pihaknya sangat menyayangkan aksi tidak bertanggung jawab ini dan mengimbau bagi para pelaku agar menyerahkan diri kepada pihak yang berwajib untuk diproses secara hukum.