Ahad 23 Sep 2018 07:19 WIB

Empat Rumah Rusak Akibat Puting Beliung di Cikembar Sukabumi

Kerugian akibat bencana tersebut mencapai jutaan rupiah.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Bayu Hermawan
Puting beliung (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Puting beliung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bencana angin kencang atau puting beliung merusak sebanyak empat unit rumah di Desa Cimanggu, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi Sabtu (22/9) sore. Kerugian akibat bencana tersebut mencapai jutaan rupiah.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, bencana angin kencang terjadi pada Sabtu sekitar pukul 15.30 WIB. "Ada empat rumah yang terkena dampak," ujar Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi, Eka Widiaman kepada wartawan, Ahad (23/9).

Dari tiga rumah tersebut satu diantaranya mengalami kerusakan sedang karena tertimpa pohon yang tumbang. Sementara tiga unit rumah lainnya mengalami kerusakan ringan berupa genteng yang berjatuhan.

Menurut Eka, lokasi bencana berada di dua kampung berbeda yakni  Kampung Cibarengkok dan Kampung Kebonwaru di Desa Cimanggu. Warga yang rumahnya mengalami kerusakan sedang atas nama Edi untuk sementara diungsikan ke tempat lain yang lebih aman.

Eka menuturkan, kerugian akibat bencana ini diperkirakan mencapai Rp 3 juta. Hingga kini BPBD masih melakukan pendataan dampak kerusakaan lainnya di lokasi kejadian. Penjabat sementara (Pjs) Kepala Desa Cimanggu, Aris Pribadi kepada wartawan mengatakan, angin kencang terjadi ketika wilayah Sukabumi diguyur hujan. Dampaknya ada sejumlah rumah warga yang mengalami kerusakan.

Data sementara yang dihimpun ada sebanyak dua unit rumah warga yang mengalami kerusakan cukup parah akibat bencana. Rumah warga yang rusak itu milik Edi warga Kampung Cibarengkok, RT 04 RW 02 dan  Dadang RT 03 RW 02, Kedusunan/Desa Cimanggu.

Menurut Aris, rumah yang tingkat kerusakannya cukup parah adalah milik Edi. Di mana rumah yang ditempati Edi tertimpa pohon yang tumbang.  Akibatnya rumah yang terbuat dari bilik bambu ini rusak cukup parah. Beruntung dalam kejadian ini tidak ada warga yang menjadi korban jiwa.

Aparat desa lanjut Aris, hingga kini masih melakukan pendataan dampak kerusakan di lapangan. Selain itu menjalin koordinasi dengan instansi terkait lainnya dalam upaya penanggulangan bencana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement