Ahad 23 Sep 2018 05:16 WIB

Kampanye Damai Diharapkan tak Menjadi Sekadar Seremonial

Hasto berharap KPU dan Bawaslu dapat menjadi wasit yang fair dan transparan.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto berbicara kepada wartawan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (31/8).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto berbicara kepada wartawan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (31/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kampanye damai akan diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta, Ahad (23/9) hari ini. Kampanye damai yang menandai dimulainya masa kampanye diharapkan tidak hanya menjadi sekadar seremonial.

"Kampanye damai yang diselenggarakan KPU ini diharapkan benar-benar dilaksanakan secara damai oleh seluruh partai politik dan kedua kubu pasangan capres-cawapres," kata Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan capres-cawapres Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, di Jakarta, Sabtu (22/9).

Baca Juga: Pemilu Damai, Semua Pihak Harus Terlibat

Menurut Hasto, kampanye damai yang akan diselenggarakan KPU di Lapangan Monas, Jakarta, Ahad, untuk menandai dimulainya masa kampanye pemilu legislatif dan pemilu presiden 2019. Masa kampanye akan berlangsung sekitar tujuh bulan hingga April 2019 yakni tiga hari menjelang pemilu.

"Kampanye damai bukan hanya menandatangani pakta integritas dan bergandengan tangan saja, tapi komitmen dan sikap nyata dari seluruh tim kampanye untuk meningkatkan peradaban demokrasi di Indonesia," kata Hasto.

Baca Juga: Tim Prabowo-Sandi: Insya Allah, Kampanye Damai tanpa Hoaks

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan ini menegaskan ini menegaskan, seluruh partai politik pengusung dan pendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf telah berkomitmen untuk tidak melakukan kampanye negatif seperti menyebarkan informasi hoaks dan melakukan ujaran kebencian. "Kami berusaha untuk terus menunjukkan sikap positif, agar Indonesia mendapatkan pemimpin yang jujur dalam memimpin bangsanya.

Hasto juga berharap, KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara pemilu dapat menjadi wasit yang fair dan transparan agar pesta demokrasi 2019 ini dapat berjalan dengan demokratis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement