Sabtu 22 Sep 2018 14:15 WIB

Festival Senggigi Bukti Wisata Lombok Bangkit Pascagempa

Gempa menewaskan lebih dari 560 jiwa.

 Penjual oleh-oleh khas Lombok hingga warung kuliner yang ada di Pantai Senggigi, Ahad (17/6).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Penjual oleh-oleh khas Lombok hingga warung kuliner yang ada di Pantai Senggigi, Ahad (17/6).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, membuktikan sektor pariwisata mulai bangkit dengan penyelenggaraan Festival Pesona Senggigi 2018. Festival ini digelar selama dua hari mulai 21 hingga 22 September.

Festival Pesona Senggigi 2018 dengan tema Rowah Asuh Bumi yang dipusatkan di Pasar Seni Senggigi, kawasan wisata pantai Senggigi. Festival dimlai dengan zikir bersama memohon ampunan kepada Tuhan dan diberikan hikmah atas musibah gempa bumi yang menghancurkan sektor pariwisata.

"Kita semua berdoa bahwa musibah bukan semata-mata kehendak Allah SWT, tapi semata-mata peran serta kesalahan manusia. Mohon ampun dan kita siap mengubah diri menjadi lebih baik lagi," kata Lombok Barat Fauzan Khalid, Jumat.

Pria yang segera dilantik sebagai bupati periode kedua tersebut menambahkan masyarakat Lombok Barat sudah merasakan ujian dari Tuhan berupa gempa bumi sejak 29 Juli hingga Agustus 2018. Bencana alam tersebut menewaskan lebih dari 560 jiwa.

Industri pariwisata yang menjadi andalan utama pendapatan asli daerah Kabupaten Lombok Barat mati suri. Sebab, wisatawan keluar dari Senggigi dan belum begitu banyak yang berani berkunjung pascagempa.

"Tapi InsyaAllah pariwisata segera bangkit. Dan sore hari ini kita sampaikan sinyal kepada dunia bahwa Lombok siap bangkit dan siap membangun industri pariwisata lebih maju lagi," kata Fauzan.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat, Ispan Junaidi, menyebutkan berbagai pagelaran seni dan budaya ditampilkan dalam Festival Pesona Senggigi 2018. Di antaranya, rudat atau tarian tradisional Sasak (etnis Lombok), dan zikir saman.

Pada Sabtu pagi (22/9), panitia menggelar bersih-bersih pantai yang dilanjutkan dengan trauma healing dan permainan kelereng untuk anak-anak terdampak gempa. Rangkaian acara pada malam penutupan Festival Pesona Senggigi, akan mempertontonkan berbagai jenis tarian lokal seperti Tari Ngulat Cerorot, Tari Beledogan, Tari Ngerakat dan Tari Trisna Teruna.

"Semua jenis kesenian dan hiburan yang kami tampilkan bisa disaksikan warga lokal dan para wisatawan yang berkunjung ke Senggigi secara gratis," ucap Ispan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement