Sabtu 22 Sep 2018 12:43 WIB

Jubir Prabowo-Sandi Jelaskan Alasan 'Gemuknya' Struktur BPN

Andre mengatakan banyak pihak ingin membantu Prabowo-Sandi.

Rep: Fauziah Mursid / Red: Ratna Puspita
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade (kanan)
Foto: Republika TV
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pasangan Prabowo-Sandiaga Uno, Andre Rosiade, mengakui banyaknya anggota dalam struktur Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang mencapai 800 orang. Andre beralasan gemuknya struktur BPN Prabowo-Sandi lantaran banyaknya pihak yang ingin bergabung dengan pasangan tersebut.

"Jumlahnya lebih kurang ada 800, karena memang begitu banyak keinginan masyarakat, tokoh masyarakat, kelompok masyarakat, ingin bergabung membantu Pak Prabowo-Sandi memenagkan pemilu presiden 2019 ini," kata Andre saat menjadi pembicara dalam diskusi di Menteng, Jakarta, Sabtu (22/9).

Menurut Andre, dalam struktur BPN meliputi perwakilan partai politik, tokoh masyarakat dan kelompok masyarakat. Ia mencontohkan juru kampanye nasional yang melibatkan semua anggota DPR pejawat dari empat partai koalisi pengusung Prabowo-Sandi.

"Seluruh anggota DPR incumbent (pejawat) dari Gerindra, PKS, Demokrat, dan PAN itu masuk jurkamnas, jadi anggota DPR RI masuk jurkamnas, mereka ujung tombak pemenangan Prabowo-Sandi di dapil masing," kata Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra itu.

Baca Juga:

Rencananya, Andre mengatakan, struktur BPN Prabowo-Sandi akan difinalisasi akhir untuk diserahkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU), Sabtu (22/9) malam ini. "Malam ini tim kampanye nasional yang dipimpin Joko Santoso hari ini akan disetor ke KPU, karena masih boleh,"  katanya.

Sementara Juru Bicara pasangan Jokowi-Ma'ruf, Lena Maryana Mukti, menyebut Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf memiliki struktur yang ramping demi efektivitas pemenangan pasangan tersebut di Pilpres. Ia pun menyinggung koalisi Prabowo yang pernah mengkritisi koalisi gemuk Jokowi, tetapi strukturnya justru lebih banyak dari TKN Jokowi-Ma'ruf.

"Menarik ya liat skuatnya ini, namanya bertandingnya kan harus dilihat pemain-pemainnya, ada pemain unggulan atau tidak, line up, meskipun itu pastinya kan capres dan cawapres," katanya.

Baca Juga: Kampanye Pilpres, KIK Hindari Istilah Pertarungan 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement