REPUBLIKA.CO.ID, MADRID — Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menghadiri Business Indonesia Roundtable Meeting yang berlangsung di Madrid, Spanyol, Jumat (21/9). Dalam acara tersebut, Indonesia dan Spanyol sepakat meningkatkan kerja sama pada level government to goverment (G2G) maupun business to business (B2B) khususnya di bidang pembangunan infrastruktur.
Dari sisi kerja sama ekonomi Indonesia dengan negara-negara Uni Eropa, Spanyol menempati urutan ke-enam dibawah Belanda, Jerman, Inggris, Perancis dan Italia.
Sebelumnya, pada Kamis ( 20/9), Menteri PUPR melakukan pertemuan dengan pimpinan perusahaan konstruksi Centunion Group untuk membahas peluang kerjasama teknologi jalan layang dan jembatan rangka baja. Hal itu dilakukan untuk mendukung konektivitas antar wilayah di Indonesia.
Dalam diskusi yang berlangsung itu, Menteri PUPR mengatakan, pembangunan infrastruktur termasuk jalan dan jembatan menjadi prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk memangkas waktu tempuh dan biaya logistic, sehingga akan meningkatkan daya saing nasional.
“Pembangunan jalan layang dan jembatan di Indonesia masih dominan menggunakan konstruksi beton seperti pembangunan Jalan Tol Layang Cikampek. Penggunaan konstruksi baja dalam pembangunan jalan layang dan jembatan sangat dimungkinkan,” kata Menteri PUPR.
Kementerian PUPR memiliki pengalaman kerjasama dengan Spanyol dalam pembangunan jembatan rangka baja periode tahun 1999 hingga 2015 dengan nilai pinjaman EUR 184,7 juta. Selain itu kerjasama pembangunan instalasi pengolahan air skala kecil dilakukan tahun 2016 - Agustus 2018 dengan nilai EUR 13,59 juta.
Centunion telah berpengalaman di Indonesia sejak 1976 dalam telah terlibat dalam berbagai pembangunan infrastruktur dengan nilai sekitar EUR 2,5 miliar. Beberapa kerjasama yang dilakukan antara lain proyek Dumai Hidrocraker Indonesia, Fatty Alcohol Plant, Cold Rolling Mill, Perkasa Cement Indonesia, dan penyediaan material rangka baja dalam pembangunan jembatan di Indonesia.
Menteri PUPR menjelaskan, Indonesia terus meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada proyek pembangunan infrastruktur. Saat ini TKDN dalam pembangunan infrastruktur yang dilakukan Kementerian PUPR mencapai 87%. Bahkan untuk sektor perumahan seluruh semen dan pasir sudah mendekati 100%. Disamping itu, Kementerian PUPR juga berkomitmen untuk menggunakan material produksi dalam negeri dalam pembangunan 330 jembatan gantung pada periode 2015-2019.
“Salah satu skema kerja sama yang perlu ditindaklanjuti adalah dengan memanfaatkan produk baja dari PT Krakatau Steel sebagai bahan baku untuk pembangunan jalan dan jembatan berstruktur baja di Indonesia. Keuntungannya selain TKDN kita terjaga, pelaksanaan bisa berlangsung lebih cepat dari sisi waktu dan lebih memperhatikan sisi estetika," ujar Menteri PUPR.
Di hari yang sana, Menteri PUPR bertemu pimpinan perusahaan Industrias Duero membahas potensi kerja sama dalam mendukung penyediaan perlengkapan keselamatan jalan (terutama road guardrail). Sebagai salah satu perusahaan terkemuka dunia di bidang perlengkapan keselamatan jalan yang berpengalaman selama 63 tahun dan telah menjual produknya ke 83 negara, Industrias Duero menjelaskan pentingnya fungsi pagar pengaman jalan dengan menggunakan bahan baja yang mampu meredam benturan kendaraan (impact absorption). Spesifikasi produk berbahan baja dapat meredam benturan keras dari kendaraan, sehingga diharapkan dapat mengurangi risiko korban jiwa akibat kecelakaan lalu lintas.
Menteri PUPR sangat mendukung penggunaan beragam teknologi dalam upaya meningkatkkan keselamatan pengguna jalan, termasuk penggunaan bahan baja dengan spesifikasi tertentu sebagai pagar pengaman jalan. “Salahsatu Gubernur di Jawa sudah mulai menjajaki penggunaan teknologi pagar pengaman jalan dalam upaya mengurangi jumlah korban jiwa akibat kecelakaan lalu lintas. Adanya teknologi berbahan baja yang mampu meredam benturan kendaraan tentunya dapat menjadi salah satu pilihan dan perlu dikaji lebih lanjut efektivitasnya” pungkas Menteri PUPR.
Hasil pertemuan ini akan ditindaklanjuti melalui pembahasan yang lebih detil bersama BUMN terkait yang sebelumnya telah bekerjasama dengan Industrias Duero dalam pembangunan jalan tol pada ruas Balikpapan - Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur dan jalan nasional lainnya.
Turut hadir mendampingi Menteri Basuki, Dutabesar RI untuk Kerajaan Spanyol Hermono, Dirjen Bina Konstruksi Syarif Burhanuddin, Dirjen Penyediaan Perumahan Khalawi AH, Direktur Operasi PT Wijaya Karya Agung Budi Waskito, Direktur Operasi PT. Brantas Abipraya Widyo Praseno Soegianto, dan Direktur Kerjasama Jasa Konstruksi Dewi Chomistriana.