Jumat 21 Sep 2018 17:25 WIB

Belum Beroperasi, Kereta MRT Lebak Bulus Dicorat-coret

Pelaku diduga masuk dengan memanjat dan melompati dinding Depo Lebak Bulus.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Teguh Firmansyah
Petugas mengecek kereta MRT saat pengujian kesesuaian sistem (System Acceptance Test) dengan rangkaian kereta pertama MRT Jakarta di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Kamis (23/8).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Petugas mengecek kereta MRT saat pengujian kesesuaian sistem (System Acceptance Test) dengan rangkaian kereta pertama MRT Jakarta di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Kamis (23/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu unit kereta MRT di Depo Lebak Bulus, Jakarta Selatan, dicorat-coret oleh oknum tidak dikenal. Padahal kereta MRT ini belum beroperasi. Kejadian ini diketahui oleh tim keamanan kereta MRT, pada Jumat (21/9) sekitar pukul 07.30 WIB.

"PT MRT Jakarta bersama dengan Kontraktor terkait telah melakukan investigasi mendalam atas kejadian ini yang telah dimulai sejak pukul 08.00 WIB," kata Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta Tubagus Hikmatullah dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/9).

Kejadian diketahui berawal saat tim keamanan sedang melakukan patroli, lalu menemukan hasil dari tindak pidana vandalisme tersebut. Aksi tindak vandalisme ada pada bagian badan luar kereta nomor tiga di rangkaian kereta ke delapan (K1 1 18 45) MRT Jakarta.

Kereta MRT Jakarta yang terkena dampak vandalisme tersebut masih berstatus dalam tanggungjawab kontraktor terkait, karena masih dalam tahap pengujian dan belum diserahterimakan kepada PT MRT Jakarta. Pelaku diduga melancarkan aksinya dengan masuk ke lokasi dengan memanjat dan melompati dinding Depo Lebak Bulus.

Baca juga, MRT Jakarta Mampu Angkut 200 Ribu Penumpang Setiap Hari.

Lebih lanjut ia menjelaskan, PT MRT Jakarta telah meminta kontraktor yang bertanggung jawab untuk kereta dan area depo segera melakukan tindakan korektif, dengan peningkatan keamanan dan langkah perbaikan yang diperlukan.

"Menambah jumlah personel keamanan, meningkatkan intensitas patroli untuk memastikan pengawasan di area tersebut, menambah CCTV di dalam Depo, juga meninggikan pagar depo di sisi-sisi yang dekat dengan area publik," kata dia.

PT MRT Jakarta telah membuat laporan ke polisi atas hal tersebut siang ini, dan kepolisian telah datang ke lokasi untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Pihaknya sangat menyayangkan aksi tidak bertanggung jawab ini dan mengimbau bagi para pelaku agar menyerahkan diri kepada pihak yang berwajib untuk diproses secara hukum.

Tapi ia memastikan, pengerjaan proyek MRT Jakarta akan tetap dilanjutkan. “Kejadian ini tidak mengganggu rencana penyelesaian pekerjaan jelang operasi komersial Maret 2019 mendatang,” ujar dia lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement