REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) Sandiaga Salahuddin Uno menjelaskan kronologi bergabungnya Ketua Pemuda Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak ke dalam Badan Pemenangan Nasional (BPN). Ia mengatakan, Prabowo Subianto terpikat setelah mendengar komitmen Dahnil melawan bandit politik.

"Statement Dahnil bahwa, apakah berani Prabowo-Sandi melawan mafia impor, rupanya itu nyetrum Pak Prabowo langsung," kata Sandiaga di Roemah Djoeang, Jalan Wijaya I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (21/9).

Mantan politikus Partai Gerindra itu mengatakan, dirinya telah bertemu dengan Dahnil tepat sepekan lalu di Kantor PP Muhammadiyah. Selain mengikuti beberapa kegiatan bersama, keduanya juga berdiskusi panjang.

Ketika itu, Dahnil yang dikenal sebagai aktivis antikorupsi menanyakan keberanian Prabowo-Sandi dalam memberantas mafia impor dan bandit politik.

Sandiaga menyampaikan pertanyaan itu kepada Prabowo. Keduanya pun melakukan diskusi internal dan memutuskan untuk mengajak Dahnil ke tim inti BPN.

"Tiga hari setelah itu Pak Prabowo mengajak langsung dan Dahnil setuju," ujar dia.

Sandiaga mengaku bersyukur atas keputusan Dahnil. Dahnil dinilai sebagai tokoh pemuda yang memiliki integritas dan soliditas. Ia diharapkan dapat membantu menyampaikan pesan bahwa Prabowo-Sandi berkomitmen menciptakan pemerintahan yang bersih. "Dan kita akan lawan bandit politik," ujar dia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika