Kamis 20 Sep 2018 19:50 WIB

Jadi Timses, Dahnil Anzar Tetap Ketua Pemuda Muhammadiyah

Dahnil menilai Muhammadiyah sudah dewasa dalam hal perpolitikan.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Muhammad Hafil
Bakal calon wakil presiden (cawapres), Sandiaga Solahudin Uno menyambangi Kantor Pengurus Pusat Muhammadiyah di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (14/9). Sandi diterima langsung oleh Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak.
Foto: Dok. Pemuda Muhammadiyah
Bakal calon wakil presiden (cawapres), Sandiaga Solahudin Uno menyambangi Kantor Pengurus Pusat Muhammadiyah di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (14/9). Sandi diterima langsung oleh Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua PP Pemudah Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak resmi ditunjuk sebagai koordinator juru bicara (jubir) tim pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Meski terjun ke politik, Dahnil tetap memegang jabatan sebagai ketua PP Pemuda Muhammadiyah.

"Di Pemuda Muhammdiyah itu terkait posisi politik tidak diatur. Jadi tidak ada masalah kalau saya masuk di tim pemenangan capres-cawapres," kata Dahnil saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (20/9).

Ia mengatakan, secara organisasi, Muhammadiyah sudah cukup dewasa dalam hal perpolitikan. Lagipula, aturan organisasi juga tak melarang jika ada kader yang terjun ke dunia politik. Oleh karena itu, meski dia menjadi bagian dari tim pemenangan inti Prabowo-Sandi, jabatan di PP Muhammadiyah tetap dia emban.

Dahnil menjelaskan, pada bulan November mendatang, PP Muhammadiyah juga akan menggelar muktamar nasional. Agenda utama tersebut sebagai proses pergantian kepemimpinan dirinya di PP Muhammadiyah. "Jadi, ya, jabatan saya juga tinggal kurang dari dua bulan lagi," kata Dahnil.

Sementara itu, pihaknya masih menunggu surat resmi dari tim pemenangan Prabowo-Sandi sebagai bukti tertulis dirinya ditunjuk sebagai koordinator jubir. Sebab, permintaan kepada dirinya untuk masuk ke tim inti baru disampaikan secara lisan oleh para sekjen partai koalisi.

Dahnil menjelaskan, jabatan itu dia ambil karena memandang sosok Prabowo dan Sandiaga memiliki ciri-ciri pemimpin yang berjiwa patriotisme. "Ada jiwa patriotisme yang kuat serta loyalitas yang tinggi sekali. Semangat itu saya tangkap ada di pasangan Prabowo-Sandi," kata Dahnil.

Dahnil mengatakan, Indonesia saat ini membutuhkan kepemimpinan yang kuat dan sungguh-sungguh. Memimpin sepenuhnya untuk memastikan kepentingan negara tetap terlindungi. "Terutama soal ketahanan dan ekonomi nasional," jelasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement