REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Lodewijk F Paulus meyakini dukungan kepala daerah di daerah yang bukan basis suara Jokowi-Ma'ruf mampu menarik para pemilih daerah tersebut. Meskipun, Lodewijk mengakui dukungan kepala daerah tidak selalu menentukan mayoritas suara pemilih di daerah tersebut.
"Setidak-tidaknya ini menjadi rangsangan. Kalau melihat bahwa misalnya dia memiliki idola seorang kepala daerah, dan kepala daerahnya memilih si A, pengikutnya ini tentunya akan mengikuti ke mana leadernya bergerak," ujar Lodewijk di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/9).
Menurut Lodewijk, dukungan kepala daerah di daerah bukan basis Jokowi-Ma'ruf juga memberi keuntungan bagi TKN Jokowi-Ma'ruf. Karenanya, memudahkan TKN dalam upaya pemenangan Jokowi-Ma'ruf di daerah di luar basis Jokowi-Ma'ruf.
"Artinya pekerjaan kita menjadi lebih ringan untuk menghadapi kompetisi yang akan dilaksanakan. Jadi sekali lagi kita sangat mensyukuri dan itu menguntungkan buat kami," kata Lodewijk.
Sekjen Partai Golkar itu mengatakan Koalisi Indonesia Kerja sudah memetakan daerah prioritas ubtuk pemenangan Jokowi. Untuk pemetaan tersebut, KIK mengevaluasi daerah-daerah hasil Pilpres 2014 lalu bagi suara Jokowi.
"Kita tahu 2014 lalu Pak Jokowi kalah di Aceh, Sumbar, Banten, Jabar, NTB, Papua, Gorontalo, dan sebagian kalimantan. Nah daerah-daerah ini tentunya jadi perhatian khusus sebenernya. Tapi manakala ada para kepala daerah yang dulu wilayah itu dikuasai Pak Prabowo, lalu ternyata memihak kita, tentunya itu jadi sangat menguntungkan buat kita," kata Lodewijk.
Sebanyak 10 kepala daerah, terdiri dari bupati dan wali kota, di Sumatra Barat menyatakan dukungannya kepada Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam Pilpres 2019 nanti. Kesepuluh kepala daerah tersebut menyampaikan dukungannya di Hotel Inna Muara, Kota Padang, Selasa (18/9).