Kamis 20 Sep 2018 14:39 WIB

Emil akan Rutin Tiga Bulan Sekali Kumpulkan Kepala Daerah

Tuan rumah pertama disepakati di Kota Bekasi.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Esthi Maharani
Para kepala daerah terpilih yang akan dilantik, bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan sejumlah pejabat lainnya, melakukan Historical Walk dari Hotel Savoy Homan menuju Gedung Merdeka, di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Kamis (20/9).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Para kepala daerah terpilih yang akan dilantik, bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan sejumlah pejabat lainnya, melakukan Historical Walk dari Hotel Savoy Homan menuju Gedung Merdeka, di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Kamis (20/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan mengagendakan pertemuan rutin tiga bulan sekali bersama seluruh kepala daerah di Jabar. Menurut Ridwan Kamil, pertemuan itu untuk menyamakan program pembangunan di daerah selama lima tahun ke depan.

"Kita sudah sepakat tiga bulan sekali ngumpul. Tuan rumah pertama disepakati di Kota Bekasi. Setelah itu, muter ke kabupaten kota lain biar kompak," ujar Ridwan Kamil yang akrab Emil di Gedung Sate, Kamis(20/9).

Emil mengatakan, pertemuan rutin ini akan dilakukan selama lima tahun mendatang untuk menyinkronkan program pembangunan Pemprov Jabar dan pemerintah daerah. Dengan pertemuan tersebut diharapkan tidak terjadi miskomunikasi antara pemerintah provinsi dan daerah.

"Insya Allah lima tahun ke depan tidak ada miskomunikasi diantara kita, tidak ada dusta diantara kita, semoga lancar," kata Emil.

Emil menjelaskan, pertemuan tiga bulan sekali itu bisa dijadikan wadah curhat bagi kepala daerah mengenai kebutuhan di wilayah masing-masing. Selain itu, bisa juga menitipkan program gubernur yang harus sukses di kabupaten kota.

"Per tiga bulan kita review. Itu cara kami agar tidak ada hal yang miss. Jadi kalau setahun empat kali bertemu bisa terjaga kualitas dan koordinasinya," kata Emil.

Emil berharap, para kepala daerah yang baru saja dilantik bisa menjalankan peningkatan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Penggunaan teknologi adalah salah satu cara yang mudah dilakukan.

"Pelayanan publik, makanya komplain online smart city itu prioritas karena paling mudah. Kalau infrastruktur kan butuh waktu," katanya.

Jadi, kata dia, prioritas pertama menyamaratakan pelayanan publik.  SAKIP-nya harus ranking satu, komplaim online harus sama dan smarcity harus sama.

"Insya Allah itu cara cepat menstandarkan kualitas pelayanan di masyarakat," kata Emil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement