REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah menegaskan sikap politiknya dalam menghadapi kontestasi Pilpres 2019. Tak seperti kebanyakan para kepala daerah yang baru dilantik, Zul mengaku memilih tidak bergabung dalam kubu mana pun dalam kapasitasnya sebagai Gubernur NTB.
"Pilpres saya enggak mau banyak ngomong pilpres, tugas saya sebagai gubernur, tidak menjadi tim sukses mana pun," ujarnya di sela-sela rapat koordinasi di ruang rapat utama, Kantor Pemprov NTB, Kamis (20/9).
Alasan Zul didasari pada kondisi NTB yang sedang dalam penanganan pemulihan pascagempa. Ia tidak ingin keberpihakannya pada salah satu kubu dalam pilpres 2019 akan melukai masyarakat yang sedang terdampak gempa.
"Karena bagaimana pun, jangan sampai penderitaan ini, masalah bantuan ini, di masyarakat kita sensitif, jangan sampai saya enggak datang (ke salah satu lokasi terdampak) karena (alasan) mendukung salah satu paslon," ucap dia.
Saat dilantik di Istana Negara, Presiden Jokowi, kata dia, tidak ada pembahasan tentang politik. Presiden, lanjutnya, hanya meminta Zul untuk segera menangani proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa.
"Saya kira masalah yang kita hadapi di NTB jauh lebih rumit, lebih kompleks, dan lebih berat ketimbang kita debat-debat maslah politik," katanya menambahkan.