REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Setelah turun surat keputusan Kemendagri, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan melantik Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi terpilih, Rahmat Effendi dan Tri Ardhianto di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Kamis (20/9).
Bersamaan dengan pelantikan tersebut, terdapat lima pasang kepala daerah terpilih lain di Jawa Barat hasil pilkada serentak yang juga dilantik di hari yang sama. Berkenaan dengan itu, akan ada penyambutan wali kota dan wakil wali kota terpilih oleh warga Kota Bekasi dengan melakukan arak-arakan di sepanjang Jalan Ahmad Yani.
"Ini sekaligus dengan perayaan 1 Muharram juga, kan belum ada," kata Kepala Bidang Lalu Lintas pada Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Johan Budi Gunawan kepada Republika.co.id, Kamis (20/9).
Sebab itu, Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat akan menutup sementara Jalan Ahmad Yani pada Kamis, 20 September 2018. "Waktu penutupan tentatif, tergantung kedatangan wali kota dan wakil wali kota," katanya.
Johan mengatakan penutupan Jalan Ahmad Yani diperkirakan akan dilakukan pada pukul 19.00 WIB, bertepatan dengan jam pulang kerja. Mengenai itu, ia mengklaim sudah melakukan sosialisasi melalui berbagai media, seperti surat, spanduk dan SMS.
"Kalau sudah dilakukan sosialisasi kan masyarakat juga bisa ambil jalur alternatif, ini kan lima tahun sekali, saya harap masyarakat ngerti," jelasnya.
Penutupan dimulai di titik simpang Bekasi Cyber Park sampai simpang Juanda, dan bundaran Summarecon Bekasi. Johan mengatakan, sudah menyiapkan rekayasa lalu lintas selama proses penutupan tersebut.
Ia menuturkan, bagi pengguna jalan dari arah tol Bekasi Barat ke Jalan Juanda atau Sudirman diarahkan menuju ke Jalan M Hasibuan-Veteran-Rawatembaga-Juanda. Sedangkan pengguna jalan dari Jalan KH Noer Alie bisa menggunakan akses yang sama atau masuk ke Jalan Tawes Raya-Ciremai-Guntur Raya-Sudirman.
"Kalau yang dari arah Summarecon dialihkan ke Jalan Perjuangan karena jembatan Summarecon ditutup," katanya.
Ia mengatakan, arak-arakan kemungkinan tidak memakan waktu hingga 30 menit. Namun, ia mengkhawatirkan banyak masyarakat meminta swafoto. Hal ini otomatis memperpanjang waktu perjalanan menuju ke titik akhir arak-arakan di Kantor Wali Kota Bekasi.
"Harapan saya ya masyarakat jangan mengganggu perjalanan pak wali, tapi ya kalau pun masyarakat minta foto ya apa boleh buat, itu kan pimpinan mereka juga kok," katanya.
Ratusan anggota Dinas Perhubungan dibantu aparat kepolisian akan melakukan pengaturan lalu lintas selama rekayasa tersebut. Sejumlah warga Kota Bekasi yang jalurnya termasuk dalam penutupan, berharap penutupan tidak berlangsung lama. Pada malam hari lalu lintas cenderung padat kendaraan.
"Meskipun ada jalur alternatif, karena kan lama-lama menumpuk," kata Ahmad Shobari (38 tahun) warga Margarahayu, Kecamatan Bekasi Timur kepada Republika.co.id, Kamis (20/9).
Baca juga: Bupati Purwakarta Terpilih Hamil Muda Saat Dilantik