Rabu 19 Sep 2018 14:52 WIB

Sesosok Mayat Ditemukan di Kali Ciliwung

Mayat baru ditemukan pada pukul 11.00 di gorong-gorong Kali Ciliwung.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Warga menyaksikan proses evakuasi mayat di Kali Ciliwung, Setia Budi, Jakarta Selatan, Rabu (19/9).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Warga menyaksikan proses evakuasi mayat di Kali Ciliwung, Setia Budi, Jakarta Selatan, Rabu (19/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sesosok mayat ditemukan di gorong-gorong Kali Ciliwung, Setia Budi, Jakarta Selatan oleh dua petugas Dinas Pertamanan dan Kehutanan, Rabu (19/9). Kondisi mayat yang sudah busuk menyebabkan bau anyir tercium hingga ke Jalan Galunggung, Setia Budi.

Budi, salah satu petugas itu mengatakan, penemuan mayat terjadi ketika ia bersama temannya sedang membersihkan taman di sisi Jalan Galunggung. Bau anyir yang tercium, membuat dirinya penasaran untuk mencari sumber bau itu.

"Tadi lagi bersih-bersih taman. Awalnya penasaran bau, saya turun. Awalnya bau doang, cek taunya ada mayat," kata dia kepada wartawan di lokasi kejadian, Rabu (19/9).

Menurut dia, kondisi mayat sudah tidak sempurna. Tubuhnya menghitam, ditutupi spanduk seperti selimut. Ia mengatakan, mayat baru ditemukan pada pukul 11.00 di gorong-gorong Kali Ciliwung.

Setelah menemukan mayat, Budi lantas menghubungi petugas kepolisian. Keramaian di pinggir jalan itu membuat pengguna lalu lintas dan warga sekitar berkumpul untuk melihat. Akibatnya, jalan tersendat oleh kerumunan.

Proses evakuasi baru dilakukan pukul 12.40 WIB oleh petugas kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja. Kerumunan warga semakin bertambah ingin melihat proses pengangkatan dari sisi kali yang cukup curam itu. Proses evakuasi baru selesai dilakukan pada pukul 13.05 mayat dibawa ke rumah sakit.

"Kalau dilihat (kondisinya) sudah ada seminggu," kata Budi.

Ia juga mengaku tak pernah melihat sosok mayat itu sebelumnya.  Menurut dia, tempat tempat-tempat di sekitar Kali Ciliwung itu memang sering digunakan untuk tempat tidur tunawisma.

"Dia posisinya tiduran di gorong-gorong. Tadi laki-laki, gak ada identitas" ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement