REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke beberapa rumah pompa dan box culvert di Surabaya pada Selasa (18/9). Risma menyatakan, Sidak yang dilakukan adalah untuk memeriksa kesiapan rumah pompa dan lainnya, dalam upaya mencegah banjir, mengingat musim hujan diprediksi akan segera tiba.
Sidak pertama dilakukan Risma di rumah pompa yang berlokasi di Jalan Kenari. Di sana Risma langsung mengecek rumah pompa yang baru selesai dilakukan penambahan kapasitas pompa itu. Risma mengaku, rumah pompa tersebut baru ditambah pompa sekitar 3 m3 (kubik) karena perannya yang sangat vital.
"Sebab, mencakup beberapa jalan protokol di Surabaya. Diantaranya, Jalan Blauran, Embong Sawo, Gubernur Suryo dan Balai Kota. Jadi seluruh rumah pompa itu kita tambah kapasitas pompanya. Itu sudah hampir semua selesai (pengerjaan), sudah 99 persen selesai,” kata Risma di sela-sela sidak.
Selain penambahan kapasitas pompa, wali kota perempuan pertama di Surabaya itu juga mempercantik rumah pompa itu mengecat warna-warni dan mural. Pengecatan dilakukan untuk mengindari kesan kumuh di rumah pompa itu. Bahkan, kata dia, saat ini rumah pompa yang tersebar di Surabaya juga sudah dilengkapi dengan genset.
Tujuannya, ketika listrik padam, rumah pompa itu masih bisa dioperasikan. “Jadi kalau listrik mati, Insya Allah kita bisa jalan. Dulu kita kalau ada listrik mati pasti trouble. Namun kita sekarang sudah ada genset. Jadi secara teori dan teknis itu sudah terpenuhi,” ujar Risma.
Risma juga memastikan, untuk rumah pompa di lokasi lainnya, sudah dilakukan penambahan kapasitas pompa. Setidaknya, ada 17 rumah pompa yang dilakukan penambahan kapasitas, masing-masing 3 m3 (kubik). Khusus untuk rumah pompa di Morokrembangan dan Balong 2, masing-masing ditambah 5 m3 (kubik).
“Jadi kita rata-rata nambahnya kapasitas rumah pompa itu 3 m3 (kubik), hampir di seluruh rumah pompa. Tapi yang di Morokrembangan dan Balong 2, kita nambahnya 5 m3 (kubik) baru,” kata Risma.
Risma menjelaskan alasan Pemkot Surabaya melakukan penambahan kapasitas pompa di masing-masing rumah pompa itu, disebabkan curah hujan yang semakin tinggi. Risma mengatakan, sebelumnya rumah pompa tidak mamlu menampung curah hujan 80 m3 (kubik).
Namun saat ini, Risma memastikan rumah pompa yang ada mampu menampung air rata-rata hingga 290 m3 (kubik). “Karena curah hujannya itu hampir tiga empat kali lipat. Kita memang persiapannya lebih di awal,” ujar Risma.
Perempuan kelahiran Kediri itu memastikan, Pemkot Surabaya juga bakal segera memiliki rumah pompa baru di Jalan Petekan. Namun, saat ini pengerjaannya masih mencapai sekitar 10 persen. Selain penambahan kapasitas rumah pompa, Risma mengaku, peninggian tanggul laut juga menjadi salah satu prioritas utama dalam persiapan menghadapi musim penghujan.
“Jadi rumah pompa yang berbatasan dengan laut itu kita tinggikan semua, termasuk tanggulnya. Termasuk sekitaran Suramadu, Tambak Wedi. Kemudian di Wonorejo Rungkut itu kemarin kita juga tinggikan tanggul di sana,” kata Risma.