Selasa 18 Sep 2018 17:21 WIB

Enam PT di Semarang Teken MoU Radikalisme

Penandatanganan ini merupakan lanjutan pertemuan dengan 300 rektor se-Jawa Tengah.

Aksi radikalisme (ilustrasi)
Foto: indianmuslimobserver.com
Aksi radikalisme (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta (PTN/PTS) di Jawa Tengah menandatangani perjanjian kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ( BNPT) dengan enam PTN/PTS yang ada di Semarang, Selasa (18/9). Hal itu dilakukan untuk mencegah masuknya paham-paham radikalisme negatif ke dalam lingkungan kampus.

Enam PTN/PTS tersebut yaitu Perguruan Tinggi yaitu Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Semarang, Politeknik Negeri Semarang (Polines), Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas Diponegoro (Undip), Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang dan Politeknik Maritim Negeri Indonesia (Polimarin).

Kepala BNPT Komjen Pol Drs Suhardi Alius menjelaskan, penandatanganan MoU ini merupakan tindak lanjut dari pertemuannya dengan 300 rektor Perguruan Tinggi se-Jawa Tengah yang sebelumnya dilaksanakan pada bulan Agustus 2018 lalu, dimana para Rektor terinspirasi untuk mengadakan kerja sama.

"Beberapa saat yang lalu saya memberikan pencerahan kepada 300 lebih Rektor atau pengelola Perguruan Tinggi yang ada di Jawa tengah. Saat itu saya jelaskan dinamikanya, di situlah mereka terinspirasi untuk mengadakan kerjasama dengan BNPT, Dan kita siap untuk itu dan kita berikan tim asisteni untuk mereka,” ungkap Komjen Pol Suhardi Alius usai penandatanganan MoU tersebut di Unnes Semarang.

Lebih lanjut mantan Sekretaris Utama (Sestama) Lemhanas RI ini menjelaskan, nantinya akan ada produk-produk yang dihasilkan dari kerjasama ini, dimana produk ini akan berguna dalam upaya penanggulangan radikalisme dan terorisme di lingkungan kampus.

Menurutnya, bentuk kerja sama yang ditandatangani ini berisi terkait masalah Pendidikan, Pelatihan, Pengkajian, Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Pengembangan dalam Rangka Penanggulangan Terorisme.

“Kerja sama ini akan memberikan suatu  produk, bagaimana mencari jalan yang terbaik, untuk supaya  mereka (mahasiswa) betul-betul punya daya tahan ,dan mereka memainkan peran-peran positif,” ungkapnya.

Dalam kegiatan yang dilanjutkan dengan Kuliah Umum dihadapan mahasiswa baru Unnes ini, Kepala BNPT  menjelaskan pentingnya mempersiapakan para mahasiswa baru dalam menghadapi tantangan jaman. Terlebih para mahasiswa baru ini nantinya akan menjadi tenaga pendidik bagi generasi bangsa dimasa depan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement