Selasa 18 Sep 2018 14:11 WIB

Festival Kesatuan Pengelolaan Hutan akan Digelar di Yogya

Festival digelar pada 23 September 2018.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Dwi Murdaningsih
HUTAN KEMASYARAKATAN Petani peserta program Hutan Kemasyarakatan melintasi pohon karet yang ditanam Lahan Gunung Langkaras, Tebing Siring, Kabupaten Tanah Laut, Kalsel, Rabu (22/11).
Foto: Republika/ Yogi Ardhi
HUTAN KEMASYARAKATAN Petani peserta program Hutan Kemasyarakatan melintasi pohon karet yang ditanam Lahan Gunung Langkaras, Tebing Siring, Kabupaten Tanah Laut, Kalsel, Rabu (22/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan menggelar Festival Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) di Hutan Pinus Mangunan, Yogyakarta pada 23 September 2018. Dalam festival ini akan ditampilkan produk-produk unggulan berbasis pebgelolaan hutan dan pemberdayaan masyarakat.

Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Hilman Nugroho mengatakan, tujuan dari Festival KPH yakni menampilkan produk-produk kehutanan dan turunannya oleh mitra kehutanan. Selain itu, festival tersebut juga bertujuan menunjukkan diversifikasi hasil hutan dalam mewujudkan multibisnis di hutan produksi.

"Kami mau menunjukkan produk mulai dari hulu hingga hilir, berupa kayu maupun non kayu," ujar Hilman dalam konferensi pers, Selasa (17/9).

Hilman menjelaskan, produk-produk kehutanan tidak hanya sekadar menebang kayu dan mendapatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) saja. Melainkan, mengelola hutan secara lestari mulai dari menciptakan lingkungan yang lestari, juga memiliki nilai ekonomi dan sosial yang lestari.

"Kita mau menunjukkan bahwa pengelolaan kayu ini sudah benar dan tetap lestari," kata Hilman.

Indonesia masih memiliki hutan-hutan produksi yang sangat potensial sebagai kawasan usaha kehutanan, baik kayu maupun non kayu. Hasil-hasil hutan berupa kayu, non kayu, jasa lingkungan, dan wisata alam dapat menyumbang devisa bagi negara. Adapun, usaha kehutanan ke depan akan terus berkembang lebih inovatif dan adaptif seiring dengan perkembangan teknologi serta ilmu pengetahuan.

Hilman mengatakan, model pengusahaan hutan berbasis KPH merupakan kebijakan strategis yang terbaik untuk menyempurnakan tata kelola hutan Indonesia. Adapun pengusahaan hutan berbasis KPH telah diberlakukan di seluruh kawasan hutan Indonesia.

Festival KPH ini rencananya akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo. Dalam festival tersebut akan ada gerakan minum madu yang diikuti oleh 5.500 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement