REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo membagi pengalamannya dalam berpolitik kepada para calon anggota legislatif dari Partai Perindo. Pengalaman politik ini termasuk menaikkan popularitas dalam pemilihan umum (pemilu).
Jokowi mengatakan berdasarkan pengalamannya berdagang, berjualan produk dan berpolitik memiliki kemiripan. "Harus ada diferensiasi, ada branding, marketing produk, dan marketing politik. Itu saya bawa," kata Presiden Joko Widodo saat menghadiri acara pembekalan calon anggota DPR RI Partai Perindo Pemilu 2019 di Jakarta Concert Hall INews Center, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta, Senin (17/9).
Ia menyampaikan kembali bahwa Indonesia adalah negara besar dengan 17.000 pulau, 514 kabupaten/kota, dan 34 provinsi yang harus disadari dan dijaga dengan baik. Khusus Partai Perindo, Jokowi yakin dari sisi "udara" atau iklan melalui televisi sudah sangat dikenal.
"Saya lihat dari sisi serangan udara Partai Perindo saya kira sudah selesai. Saya kalau tengah malam di semua channel MNC itu semuanya Perindo sampai nyanyinya, saya, istri saya hafal semuanya. Artinya, sisi udaranya rampung," katanya.
Namun, Jokowi mengingatkan popularitas di televisi bukan berarti menyelesaikan seluruhnya. "Memang yang sekarang ini baru ramai diperbincangkan, yakni micro targeting, micro campaigning, dan canvasing," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan strategi tersebut yang dia lakukan pada 14 tahun lalu. "Ini belum ada saya sudah melakukan. Jadi, saat itu, jadi 2004 ada pilkada, pemilihan wali kota, tanya di Solo, apa kenal tidak tahun itu yang namanya Jokowi enggak ada sama sekali," katanya.
Jokowi pun membagi pengalaman memasarkan diri atau marketing politik dengan cara marketing produk sehingga sukses dikenal, disukai, kemudian dipilih oleh rakyat. "Inilah yang saya bawa, dari marketing produk ke marketing politik," katanya.
Jokowi yang pada kesempatan itu didampingi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan Indonesia akan menghadapi tahun politik, yakni pemilu anggota legislatif dan Pilpres 2019 secara bersaaan atau serentak sebagai pengalaman pertama dalam kehidupan berdemokrasi di Tanah Air. "Strategi besar dan kejadian akan seperti apa baru kita tahu setelah nanti pencoblosan," katanya.
Jokowi hadir pada kesempatan itu disambut langsung oleh Ketua Umum Perindo Hari Tanoesudibjo dan para kader serta caleg Partai Perindo. Hari Tanoe menyampaikan dalam laporannya bahwa dalam Pemilu 2019, Partai Perindo menargetkan bisa mencapai posisi tiga besar.
"Kami hadir bukan untuk meramaikan, melainkan ingin menjadi bagian penting, bahkan sangat penting, target bisa mencapai tiga besar," katanya.