REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustaz Yusuf Mansur (UYM) mengaku pernah mendapat tawaran untuk maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2009. Namun, ia mengaku tawaran yang datang padanya yakni sebagai cawapres bayangan.
''Tawaran itu datang kepada saya di tahun-tahun sebelumnya, tahun-tahun sebelumnya belum ramai sosmed. Tahun 2009 itu saya sudah jadi wapres bayangan,” tutur Ustaz Yusuf Mansur di sela-sela silaturahim dan kajian bersama wali santri di Ponpes Darul Quran, Tangerang, Ahad (16/9).
Tawaran tersebut diajukan pada UYM ketika menghadapi pilpres sembilan tahun lalu. Pimpinan PPPA Darul Quran itu mengaku diminta untuk menjadi cawapres bayangan dengan iming-iming imbalan puluhan miliar rupiah.
Kendati demikian, UYM menolak tawaran tersebut. ''Jadi dibungkusnya pakai event, setengah tahunlah kurang lebih angkanya 20 miliar,'' kata Ustaz Yusuf Mansur. ''Kita sudah tahu sejak awal. Saya bilang ngga lah.''
Dalam kesempatan itu, UYM pun mengacungi jempol atas sikap Ustaz Abdul Somad (UAS) yang juga menolak tawaran sebagai cawapres beberapa waktu lalu. Menurutnya, hal tersebut membuat jamaah merasa gembira dengan UAS tak terjun ke dunia politik.
Di sela-sela ceramahnya dengan tema "Mempersiapkan Masa Depan", UYM mengajak santri dan jamaah untuk mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin untuk menyambut berbagai kesempatan yang datang.
''Saya mempersiapkan diri, UAS mempersiapkan diri jadi pemimpin umat. Ketika tawaran itu datang, soal mengiyakan dan tidak itu pilihan,'' katanya. ''Yang bahaya ketika kesempatan datang, kita terima dengan keadaan tak siap.''