Senin 17 Sep 2018 06:55 WIB

Kabut Asap Mulai Masuk Rumah Penduduk

Kabut asap menyelimuti kota Banjarmasin sejak Senin (17/9) dinihari

Kabut asap akibat lahan dan semak yang terbakar. (ilustrasi)
Foto: Republika
Kabut asap akibat lahan dan semak yang terbakar. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Kabut asap tipis menyelimuti beberapa kawasan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), pada Senin (17/9) dinihari hingga pagi. Bahkan kabut tipis tersebut mulai masuk ke dalam rumah-rumah penduduk di Banjarmasin, walau keadaan tertutup.

Pantauan Antara di Banjarmasin, Senin (17/9), melaporkan, pada beberapa kawasan tertentu pula pada ibu kota provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut kabut asap cukup tebal. Sebagai contoh pada beberapa kawasan persawahan dan permukiman penduduk Kelurahan Pemurus, Kecamatan Banjarmasin Selatan, yang merupakan daerah pinggiran kota tersebut kabut asap cukup tebal dan pekat.

Oleh sebab itu, bukan cuma mengganggu pernafasan karena baunya yang menyengat, tetapi kabut asap juga menghambat pemandangan serta mata terasa perih sehingga mengeluarkan air mata. Sebagaimana penuturan beberapa warga Pemurus Dalam, antara lain Hana, seorang ibu rumah tangga, serta Mugni-pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) mata mereka terasa perih karena pengaruh kabut asap.

Begitu pula udara terasa/berbau sengak karena pengaruh kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), sehingga banyak penduduk memakai masker guna menghindari atau setidaknya mengurangi terhirup udara yang tercemar itu. Kabut asap juga menyelimuti arah keluar kota seribu sungai Banjarmasin dengan keadaan bervariasi, yaitu ada kawasan tebal dan tipis, sebagaimana informasi Sartika (29) yang bepergian ke Banjarbaru untuk bekerja.

Namun kabut asap yang menyelimuti beberapa kawasan 'Bumi Perjuangan Pangeran Antasari' atau 'Bumi Lambung Mangkurat' Kalsel tersebut belum mengganggu kelancaran lalu lintas, baik untuk angkutan darat maupun udara dan air.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement